Kamis, 30 Desember 2010
jogging dapat membuat pintar
Beberapa penelitian modern telah mengkategorikan jogging sebagai olahraga yang cocok dilakukan untuk semua kelompok usia, karena tidak memerlukan peralatan dan persyaratan khusus untuk melakukannya.
Tak hanya itu, penelitian juga menemukan bahwa jogging yang dilakukan secara rutin dan konsisten dapat pula menjadi latihan otak yang dapat meningkatkan kemampuan intelektualitas.
"Jogging tidak hanya bermanfaat untuk otot tetapi juga otak Anda," jelas Dr Kisou Kubota, pemimpin studi dari Nihon Fukushi University di Handa, Jepang, seperti dilansir Preventdisease, Kamis (30/12/2010).
Menurut Dr Kubota, hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin melakukan jogging dapat mengalami perbaikan memori, kemampuan mental serta fungsi kognitif yang signifikan. Olahraga ini juga dapat membantu memerangui depresi.
Dalam penelitian ini, tim Dr Kubota mempelajari tujuh orang muda yang sehat dengan memulai jogging selama 30 menit, 2 sampai 3 kali seminggu paling sedikit selama 12 minggu.
Setiap partisipan juga menjalani serangkaian tes berbasis komputer yang kompleks, untuk membandingkan kemampuan memori sebelum dan sesudah program jogging dilakukan.
Hasilnya, setelah 12 minggu melakukan jogging, nilai tes secara signifikan meningkat. Ini menunjukkan bahwa jogging tidak hanya memberikan manfaat kesehatan pada tubuh, tetapi juga pada otak.
Alasan bagaimana olahraga ini bisa memperkuat ketajaman mental belum jelas, tetapi penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa jogging bisa mempertahankan aliran darah yang sehat dan oksigen yang dapat melindungi otak.
"Suatu hari nanti hasil penelitian ini dapat membantu dokter dan menemukan cara bahwa latihan jogging dapat membantu pasien Alzheimer untuk meningkatkan fungsi kognitifnya," tutup Dr Kubota.
tanda bayi sehat dalam kandungan
Saat memasuki usia kehamilan 16 sampai 20 minggu, sebagian besar ibu hamil bisa merasakan gerakan bayi yang dikandungannya. Tapi gerakan ini bervariasi frekuensi dan kekuatannya, itu semua tergantung dari seberapa besar kematangan si bayi.
"Gerakan janin di dalam kandungan adalah tanda yang baik bahwa bayi tersebut sehat dan aktif," ujar Dr Melissa Goist, seorang dokter kandungan dan asistem profesor di Ohio State University, seperti dikutip dari ParentDish, Kamis (30/12/2010).
Sebagai dokter kandungan, ia mengaku senang jika ada ibu hamil yang melaporkan bahwa janin yang dikandungnya suka bergerak-gerak. Selain itu tidak ada jumlah gerakan yang dianggap berlebihan.
Sebagian besar ahli merekomendasikan ibu hamil agar menghitung jumlah gerakan janin sebagai cara untuk memeriksa kesehatan bayinya. Salah satu hal yang bisa dianggap sebagai alarm atau peringatan adalah ketika bayi tersebut berhenti bergerak atau jumlah gerakannya berkurang.
"Untuk menghitung jumlah gerakan pada bayi, ibu hamil bisa melakukannya ketika dalam kondisi santai. Pada usia kehamilan tertentu ibu hamil bisa merasakan 8-10 gerakan dalam waktu 1 jam," ungkapnya.
Dr Goist menuturkan keluhan pada ibu hamil biasanya datang saat trimester ketiga, hal ini karena hanya ada sedikit ruang sementara ukuran bayi sudah semakin besar dan kuat sehingga gerakan yang timbul lebih signifikan.
Hingga saat ini secara medis tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat gerakan bayi yang dikandung. Namun biasanya ibu hamil bisa berganti posisi atau berenang untuk membuat kondisinya menjadi lebih baik dan nyaman.
pencegah sakit perut
Gangguan pencernaan umumnya terjadi setelah orang makan, terutama maakn besar. Tapi beberapa orang bisa mengalaminya setiap saat dan sering. Salah satu penyebabnya adalah kebiasaan makan buruk yang membuat produksi enzim pencernaan tidak mencukupi.
Ketika seseorang makan, maka tubuh akan melepaskan sekitar 22 jenis enzim pencernaan dari kelenjar ludah, lambung dan usus kecil.
Setiap enzim memiliki tugas tersendiri, misalnya protease untuk memecah protein atau amilase untuk memecah karbohidrat. Enzim-enzim ini akan membantu tubuh mencerna dan menyerap nutrisi yang dibutuhkan.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu mencegah gangguan pencernaan dan meningkatkan kesehatan seperti dikutip dari Askmen.com, Kamis (30/12/2010) yaitu:
1. Mengonsumsi serat yang cukup setiap harinya
Serat tidak hanya penting untuk menjaga proses pencernaan yang ada di perut saja, tapi juga penting bagi kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Karenanya anjuran untuk mengonsumsi serat yang cukup bukanlah suatu hal yang klise.
Selain itu hindari makanan yang bisa menimbulkan gas, seperti brokoli, kol, kembang kol dan minuman berkarbonasi. Serta mengonsumsi air yang cukup untuk membantu melumasi makanan dalam saluran cerna, membantu melarutkan sehingga proses penyerapan menjadi lebih mudah.
2. Mengunyah makanan dan makan sedikit demi sedikit
Mengunyah merupakan salah satu bagian pencernaan yang paling penting, tapi sering terlupakan. Hal ini karena mengunyah berguna untuk memecah makanan, merangsang kelenjar ludah, lambung dan usus kecil untuk melepaskan enzim. Serta tidak makan terlalu banyak, karena makan yang berlebihan memicu produksi asam lebih tinggi di perut. Kondisi ini yang bisa menimbulkan rasa terbakar di perut dan gangguan pencernaan.
3. Olahraga teratur dan menghindari stres
Studi ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology menunjukkan bahwa aktivitas fisik bisa mengurangi beberapa masalah pencernaan, seperti sakit perut, diare dan gejala sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome/IBS).
Selain itu stres juga harus dikurangi, karena stres bisa mengurangi aliran darah ke perut dan produksi enzim pencernaan sehingga prosesnya menjadi lambat yang memicu timbulnya mulas, kembung dan sembelit.
4. Jangan berlebihan mengonsumsi antasida
Antasida bekerja dengan cara menetralkan asam lambung, karenanya obat ini biasa dikonsumsi ketika kandungan asam yang berlebih naik ke kerongkongan sehingga timbul sensasi terbakar. Tapi bila antasida terlalu sering dikonsumsi bisa membuat perut kehilangan keasamannya yang membuat fungsi pencernaan rusak dan rentan terkena infeksi bakteri.
almond pencegah diabetes
Penggemar almond kini bisa mendapatkan manfaat ganda dari jenis kacang-kacangan tersebut. Makan kacang almond bisa meningkatkan sensitivitas insulin pada pengidap pre-diabetes sehingga terjauh dari diabetes.
Pre-diabetes merupakan kondisi meningkatnya kadar gula darah di atas normal, namun belum terlalu tinggi untuk disebut diabetes. Karena memicu oleh obesitas dan gaya hidup yang tidak sehat, kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes tipe-2.
Peningkatan kadar gula terjadi karena sensitivitas insulin berkurang, sehingga gula tidak banyak dimetabolisme menjadi energi. Akibatnya terjadi penumpukan gula di darah yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ vital seperti hati.
Ketika hati yang merupakan organ penting dalam sistem metabolisme sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, secara keseluruhan metabolisme akan terganggu. Peningkatan tidak hanya terjadi pada kadar gula, melainkan juga kolesterol dan asam urat.
Jika kolesterol khususnya kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) meningkat, risikonya adalah gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Dampak paling berbahaya adalah stroke dan serangan jantung.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli di University of Medicine and Dentistry di New Jersey mengungkap diet kacang almond bisa mengatasi gejala awal peningkatan kadar gula darah. Tingkat kesembuhannya cukup tinggi, berkisar antara 90-95 persen.
Penelitian yang baru-baru ini dimuat dalam Journal of the American College of Nutrition tersebut melibatkan 65 orang pasien pre-diabetes. Partisipan dibagi 2 kelompok, sebagian mendapat almond setiap hari dan sebagian lagi tidak.
"Temuan ini cukup menjanjikan bagi yang memiliki faktor risiko penyakit kronis, seperti diabetes dan serangan jantung," ungkap salah satu peneliti, Dr Michelle Wien seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (30/12/2010).
Dr Wien membenarkan almond dapat meningkatkan sensitivitas insulin sehingga kadar gula darah bisa lebih terkontrol. Selain itu, konsumsi almond juga menyebabkan kadar LDL berkurang cukup signifikan pada kondisi hiperkolesterolemia.
Sabtu, 25 Desember 2010
penyakit zollinger ellison
sindrom Zollinger Ellison adalah kondisi berlanjut dengan produksi hormone gastrin yang abnormal. Sebuah tumor kecil (gastrinoma) pada pankreas atau usus kecil yang menghasilkan gastrin tingkat tinggi di darah.
Penyebab Zollinger Ellison adalah tumor, terkadang ditemukan di kepala dan pankreas atau di bawah usus kecil. Gastrinoma muncul sebagai tumor tunggal, atau kecil, kadang juga tumor multiple.
Gejala
Gejala mirip dengan tukak lambung. Selain itu, perut terasa terbakar, mual, muntah, berat badan menurun, dan diare, merupakan gejala lainnya.
Perawatan
Zes diobati dengan memberikan obat-obatan untuk meringankan gejala maag dan operasi, jika diperlukan, untuk membuang tumor. Kemoterapi kadang-kadang digunakan para medis ketika tumor tidak bisa dijinakkan dengan operasi.
tanda kulit pigmentosa
Xeroderma Pigmentosa merupakan kondisi yang jarang terjadi yang menurun dari keluarga di mana kulit dan jaringan luar mata sangat sensisitif terhadap sinar ultraviolet.
Sinar ultraviolet--seperti sinar matahari--menyebabkan gangguan materi genetik (DNA) pada sel kulit. Normalnya, tubuh dapat menyembuhkan gangguan ini. Tetapi seseorang dengan xeroderma pimentosa, tubuhnya tak bisa menangkal gangguan ini. Akibatnya, kulit menjadi sangat tipis dan timbul bercak-bercak.
Kondisi juga menyebabkan kanker kulit. Kanker kulit sering terjadi sebelum anak berumur 5 tahun.
Gejala
Bercak-bercak di kulit, tidak nyaman ketika berda di cahaya terang.
Perawatan
Penderita penyakit ini harus dilindungi dari sinar matahari dengan pakaian pelindung. Perlindungan tinggi, tabir surya, dan kacamata sangat dianjurkan untuk penderita penyakit ini.
Sumber: medlineplus
penyakit yphus
definisi:
Typhus merupakan penyakit peradangan pada usus yang disebabkan infeksi bakteri. Inkubasi kuman penyebab typhus dapat terjadi melalui makanan dan minuman yang terinfeksi bakteri Salmonella typhosa. Kuman ini masuk melalui mulut dan menyebarke lambung lalu ke usus halus. Bakteri ini memperbanyak diri di dalam usus lalu.
Gejala
Gejala yang diderita berupa demam dengan panas meninggi, selama panas sering mengigau, otot nyeri, hilang nafsu makan, buang air besar tidak lancar, mual dan muntah.
Pengobatan
Untuk penderita typhus haruslah dirawat dengan baik agar panas yang tinggi dapat turun dengan cepat. Untuk pertolongan pertama menurunkan panas yaitu dengan mengkompres dengan air dingin. Serta mengonsumsi makanan-makanan bergizi
penyakit usus besar
Definisi:
Usus besar adalah bagian dari sistem pencernaan tempat menyimpan limbah makanan. Sedangkan rektum adalah ujung dari usus besar dekat anus. Keduanya berbentuk tabung panjang yang disebut usus besar. Tumor pada usus besar dan rektum merupakan pertumbuhan yang timbul dari dinding bagian dalam usus besar. Tumor jinak dari usus besar disebut polip. Sedangkan tumor ganas pada usus besar disebut kanker.
Polip jinak tidak menginvasi jaringan di dekatnya atau menyebar ke bagian lain dari tubuh. Polip jinak dapat dengan mudah dihilangkan selama kolonoskopi dan tidak mengancam hidup. Jika polip jinak tidak dihapus dari usus besar, polip tersebut dapat berubah menjadi ganas (kanker) dari waktu ke waktu. Sebagian besar kanker usus besar diyakini berkembang dari polip. Kanker usus besar dan rektum (juga disebut sebagai kanker kolorektal) dapat menyerang dan merusak jaringan sekitar usus dan organ lain. Sel-sel kanker juga dapat melepaskan diri dan tersebar ke bagian lain dari tubuh (seperti hati dan paru-paru) membentuk tumor baru.
Terlalu banyak mengkonsumsi lemak dipercaya mempengaruhi terjadinya kanker usus besar. Penelitian menunjukan di negara-negara dengan penduduk yang tingkat konsumsi lemak tinggi lebih sering terjadi kanker usus besar ketimbang penduduk di negara-negara yang tingkat konsumsi lemaknya rendah. Timbunan berbagai produk yang mengandung lemak membentuk bahan kimia dalam tubuh (karsinogen).
Tanda dan Gejala:
Tanda dan gejala kanker usus besar antara lain:
- lelah
- sesak napas
- pening
- nyeri perut di sebelah bawah
- diare
- darah dalam kotoran
- anemia
- bentuk kotoran (feses) yang panjang dan kecil mirip pensil.
Pengobatan:
Operasi adalah pengobatan yang paling umum untuk kanker usus besar. Selama operasi, tumor, sebagian kecil dari usus yang sehat di sekitarnya, dan kelenjar getah bening yang berdekatan akan dipotong. Dokter bedah kemudian menghubungkan bagian usus yang sehat. Pada pasien dengan kanker dubur, rektum secara permanen akan dipotong.
Pencegahan:
Kanker usus besar dapat dicegah dengan mengubah kebiasaan mengkonsumsi lemak berlebihan ke amakanan yang mengandung serat tinggi. Sumber utama lemak seperti daging, telur, produk susu, saus salad, dan minyak yang digunakan dalam masakan harus dikurangi. Sebagai penyeimbangnya, buah-buahan, sayuran, dan roti gandum utuh dan sereal yang mengandung serat harus dikonsumsi. Perlu diketahui bahwa serat yang tinggi di dalam makanan menyebabkan pembentukan kotoran besar yang dapat menyingkirkan karsinogen.
Sumber: medicinet dan sumber lain.
syarat untuk penderita asam urat
Jakarta, Selain harus mengurangi konsumsi daging, hati, ayam kalkun dan beberapa jenis ikan, penderita asam urat juga harus mengurangi makan sayuran tertentu. Apa saja sayuran yang menjadi pantangan bagi penderita asam urat?
Asam urat adalah produk sampingan dari metabolisme purin. Kebanyakan makanan tinggi purin adalah daging, seperti daging sapi, hati, kalkun dan beberapa ikan. Namun, ada beberapa sayuran yang tinggi purin dan akan memicu peningkatan jumlah asam urat dalam tubuh.
Asam urat akan mengkristal dan terkumpul di persendian, menyebabkan inflamasi (peradangan) dan pembengkakan yang merupakan tanda-tanda dan gejala klasik asam urat. Istilah medis untuk terlalu banyak asam urat di aliran darah adalah hyperuricemia.
Dilansir Livestrong, Minggu (23/12/2010), berikut beberapa sayuran yang sebaiknya dipantang oleh penderita asam urat:
1. Bayam
Bayam adalah sayuran berdaun hijau yang tinggi zat besi, vitamin C, luteins, beta-karoten dan flavonoid. Sayangnya bagi orang yang menderita gout atau asam urat, bayam merupakan salah satu sayuran yang harus dihindari karena kandungan purin tinggi.
Menurut tabel makanan AcuMedico, bayam memiliki 57 g purin untuk setiap 100 g bayam.
2. Asparagus
Asparagus tinggi folat dan kalium dan dapat dimakan baik panas atau dingin, setelah dimasak. Asparagus juga merupakan salag satu sayur yang sebaiknya dihindari untuk penderita asam urat karena kandungan purinnya tinffi.
Menurut AcuMedico, kandungan purin 23 g per 100 g asparagus.
3. Kembang kol
Kembang kol adalah sayuran silangan yang tidak sering ditemukan dimasukkan ke dalam makanan lain, tetapi seringkali disajikan dalam campuran sayuran atau sebagai lauk.
Dalam daftar sayuran yang mengandung purin dalam jumlah tinggi, kembang kol juga termasuk salah satunya. Menurut AcuMedico, purin untuk kembang kol adalah 51 g per 100 g kembang kol.
4. Jamur
Ada kisaran 92-17 g purin per 100 g jamur, menurut AcuMedico. Hal ini pada daftar sayuran yang harus dihindari jika Anda mencoba untuk membatasi jumlah asam urat dalam tubuh
bahaya ikan yg digoreng
Ikan memang makanan yang sangat bermanfaat untuk tubuh karena banyak mengandung omega-3. Tapi untuk mengonsumsi ikan sebaiknya jangan digoreng, karena keseringan makan ikan yang digoreng dapat memicu stroke.
Keseringan makan ikan goreng telah memicu pandemi stroke di Amerika Serikat bagian selatan, antara lain di Alabama, Arkansas, Georgia, Louisiana, Mississippi, North Carolina, South Carolina dan Tennessee.
Di wilayah itu, risiko kematian akibat stroke lebih tinggi daripada di bagian negara lain. Di Alabama, angka kematian stroke 125 per 100.000 orang. Dan penyebab
utama stroke di wilayah ini adalah konsumsi ikan goreng yang berlebihan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 pada ikan, terutama lemak ikan, dapat mengurangi risiko stroke. Namun dalam siaran pers American Academy of Neurology (AAN) disebutkan bahwa penelitian lain menunjukkan ikan yang digoreng menyebabkan hilangnya asam lemak alami, sehingga justru dapat memicu serangan stroke.
Penelitian baru tersebut dilakukan oleh REGARDS (Reasons for Geographic And Racial Differences in Stroke) yang dipimpin George Howard, Dr PH, dari Universitas Alabama di Birmingham.
Dalam penelitian tersebut, REGARDS mempelajari 21.675 orang di atas usia 45 tahun antara Januari 2003 hingga Oktober 2007, dan terus mengikuti partisipan dan mengawasi kesehatannya.
Hasilnya, 1 dari 4 partisipan yang mengonsumsi dua atau lebih ikan non-goreng per minggu, memiliki 17 persen risiko stroke yang lebih rendah dibandingkan partisipan yang tidak makan ikan sama sekali.
Sedangkan partisipan yang makan ikan goreng dua porsi atau lebih ikan goreng memiliki risiko stroke 30 persen lebih besar dibandingkan dengan partisipan yang tidak makan ikan.
"Perbedaan dalam porsi dan cara pengolahan ikan dapat menjadi salah satu alasan yang mungkin untuk perbedaan rasial dan geografis dalam insiden stroke dan kematian," jelas Fadi Nahab, MD dari Emory University, dalam rilis yang dikeluarkan AAN, dilansir Medindia, Minggu (26/12/2010).
Penelitian yang didukung National Institute of Neurological Disorders and Stroke, National Institutes of Health dan Department of Health and Human Services ini telah dipublikasikan dalam jurnal kesehatan online AAN Neurology pada 22 Desember 2010.
Sabtu, 20 November 2010
cara hadapi orang marah
CARA HADAPI ORANG MARAH
Sering kita baca atau lihat di media, permasalahan kecil yang menyebabkan kemarahan salah satu atau dua belah mengakibatkan kejadian yang cukup fatal, seperti adu fisik, pemukulan, bahkan hingga pembunuhan. Alangkah sayangnya bila kejadian tersebut berulang kali timbul, hanya karena persoalan sepele. Oleh karena itu, perlu trik-trik tertentu agar persoalan kecil yang menyebabkan kemarahan tidak menimbulkan kejadian fatal. Langkah-langkah atau trik-trik yang dapat digunakan menghadapi orang marah antara lain:
1. Diam dan perhatikan apa yang diucapkan
Orang dalam keadaan marah akan melontarkan apa saja yang ada dalam benaknya, ibarat muntahan lahar gunung berapi. Oleh sebab itu, jangan sekali-sekali langsung menanggapi, karena api akan semakin membesar dan dapat menyulut pertempuran, tidak hanya adu mulut, tetapi juga adu fisik, bahkan nyawapun jadi taruhan. Diam dan perhatikan apa isi lontaran kemarahan tersebut, renungkan sesaat, dan jangan ambil tindakan apapun, kecuali orang tersebut memulai tindakan fisik terlebih dahulu. Kalaupun ada tindakan lebih kepada membela diri, bukan menyerang orang tersebut.
2. Temukan Letak Kesalahan
Setelah memerhatikan dan merenungkan lontaran kemarahan orang tersebut, temukan letak kesalahan, apakah pada diri kita atau pada orang tersebut. Bila kesalahan terjadi pada diri kita, segeralah minta maaf setelah orang tersebut selesai melontarkan kemarahannya, kemukakan alasan secukupnya, tidak perlu penjelasan yang bertele-tele, karena kesalahan kita akan dikejar terus. Misalnya, kita terlambat menyerahkan barang/kiriman karena jalanan macet, cukup minta maaf dan sampaikan terjadi kemacetan. titik. tidak perlu dijelaskan kenapa macet dan sebagainya, karena akan dikejar pertanyaan yang tidak akan pernah selesai, contohnya kenapa tidak dari pagi?, atau kenapa tidak naik motor?
Namun bila kesalahan terjadi pada orang marah tersebut, kita juga tidak perlu langsung menanggapi. cukup dengarkan dulu, setelah suasana dingin, baru kita klarifikasi atau kita jelaskan bahwa letak kesalahan bukan pada diri kita, melainkan pada situasi yang tidak memungkinkan, jangan langsung menyalahkan yang bersangkutan. Misalnya kita diperintahkan mengirim barang oleh orang tersebut, padahal bukan wewenangnya. Ketika orang tersebut marah, sampaikan saja bahwa pengiriman barang harus seizin orang yang berwenang (apakah atasannya, atau orang lain yang punya otoritas), bukan orang yang bersangkutan.
3. Selesaikan Masalah Sendiri atau Melalui Pihak Ketiga
Apabila situasi memungkinkan, selesaikan masalah dengan segera, agar tidak menimbulkan beban baik bagi diri kita atau bagi orang yang sedang marah tersebut. Sedapat mungkin tidak melewati hari karena hanya akan menambah beban pikiran dan perasaan. Apabila memang sulit dipecahkan, ajaklah pihak ketiga yang dikenal oleh kita maupun orang yang bersangkutan, serta memiliki wibawa dan dihargai oleh kedua belah pihak. Biarlah pihak ketiga yang menjelaskan duduk persoalan dan menerangkan akar permasalahan kepada kedua belah pihak. Selesaikan dengan kepala dingin dan keikhlasan kedua belah pihak.
4. Tinggalkan
Apabila masih tidak terpecahkan juga, walaupun melalui pihak ketiga, sebaiknya tinggalkan dan hindari saja orang tersebut. Cari kegiatan atau pekerjaan lain yang tidak berhubungan langsung dengan orang tersebut. Buang jauh-jauh masalah tersebut dan jangan lagi muncul dalam pikiran kita. Fokuskan perhatian pada masa depan, tidak perlu menengok ke belakang lagi.
5. Serahkan kepada yang Berwajib (bila perlu)
Apabila masalah tetap berlanjut dan situasi makin panas, bahkan cenderung kontak fisik dan membahayakan keselamatan diri dan keluarga kita, jalan terakhir adalah melapor dan minta perlindungan kepada yang berwajib, dalam hal ini adalah Polisi atau aparat pemerintah setempat. Jangan sekali-kali kita selesaikan secara fisik tanpa ada perlindungan yang berwajib, karena malah bisa menjadi bumerang bagi diri kita sendiri. Bisa-bisa kita yang diciduk ke penjara gara-gara permasalahan orang lain.
Minggu, 07 November 2010
cara-cara mengatasi banjir
Menyediakan Sistem Perparitan
Parit-parit yang telah cetek akibat daripada bahan-bahan kumuhan hendaklah sentiasa dibersihkan. Dengan ini air limpahan dan hujan dapat dialirkan dengan baik.
Projek Pendalaman Sungai
Kebanyakan kejadian banjir berlaku kerana kecetekan sungai. Jika dahulu sungai mampu mengalirkan sejumlah air yang banyak dalam sesuatu masa, kini pengaliran telah berkurangan. Ini disebabkan proses pemendapan dan pembuangan bahan-bahan buangan.
Langkah untuk menangani masalah ini ialah dengan menjalankan proses pendalaman sungai dengan mengorek semua lumpur dan kekotoran yang terdapat di sungai. Apabila proses ini dilakukan, sungai bukan sahaja menjadi dalam tetapi mampu mengalirkan jumlah air hujan dengan banyak.
Memelihara Hutan
Kegiatan pembalakan di mana penerokaan di kawasan pinggir sungai digemari menyebabkan tanah terhakis dan runtuh ke sungai. Keadaan yang sama juga berlaku apabila aktiviti pembalakan yang giat dilakukan di lereng-lereng bukit.
Oleh itu pemeliharaan hutan merupakan cara yang baik untuk mengatasi masalah banjir. Hutan boleh dijadikan kawasan tadahan yang mampu menyerap air hujan daripada mengalir terus ke bumi.
Hutan boleh berfungsi sebagai bunga karang (sponge) dengan menyerap air hujan dan mengalir dengan perlahan-lahan ke anak-anak sungai. Ia juga bertindak sebagai penapis dalam menentukan kebersihan dan kejernihan air. Hutan mampu menyerap air hujan pada kadar 20%. Kemudian air hujan ini dibebaskan kembali ke atmosfera melalui sejatan pemeluwapan. Hanya dengan ini sahaja pengurangan air hujan dapat dilakukan.
Mengawal Aktiviti Manusia
Banjir kilat yang berlaku terutamanya di bandar disebabkan pembuangan samapah dan sisa industri ke sungai dan parit. Bagi menangani masalah ini, kesedaran kepada masyarakat perlu didedahkan supaya aktiviti negatif ini tidak terus dilakukan seperti mengadakan kempen mencintai sungai dan sebagainya.
Badan-badan tertentu juga harus bertanggungjawab menentukan sungai sentiasa bersih dan tidak dijadikan tempat pembuangan sampah.
Kejadian banjir merupakan malapetaka yang tidak dapat dielakkan terutamanya apabila membabitkan hujan lebat. Bagaimanapun usaha seharusnya dibuat untuk mengurangkan akibat banjir. Manusia juga harus sentiasa berwaspada dengan kejadian ini.
bhasa baku gaul
Apa sih artinya GAUL??
Asal katanya dari bergaul kali ya = sering bersosialisasi sehingga tahu apa yang lagi trend, seperti : mode fashion yang lagi in, bahasa yang lagi sering digunakan dalam percakapan antar teman, masalah apa yang lagi sering di bahas dll, yang berarti juga menyambung tali silaturahmi dong.
Tapi kadang-kadang agak berlebihan ngga sih, kalau gaul sering di masukkan ke dalam segala hal, termasuk ke yang negatif. Anak-anak sekarang bahkan dari anak SD dekat dan kenal rokok/ narkoba maka ketika yang ngga rokok atau nge-drug maka ngga gaul, pakaian yang lagi trend sekarang misalkan yang belahan rok sampai sepaha, trus yang ngga pake baju kaya begitu ngga gaul, atau obrolan yang lagi sering dibahas adalah ngegosipppp dan yang ngga tahu siapa/apa yang lagi diomongin (‘jelek-nya’) dan ngga ikutan ngegosip di sebut ngga gaul…
Ah… itu sih salah dan tidak baik, karena seharusnya gaul juga = gaya unggul, bukan hanya sekedar sok gaya tapi maksudnya : gaya berfikir, bicara, berprilaku, berpakaian unggul ( dan tentunya dalam hal yang positif dong, karena kalau unggul berarti bagus dan baik, tidak merugikan dan tidak menyakiti). Ya ngga mesti sempurna, karena sempurna dalam kebaikkan itu sulitkan! tapi berusaha menuju kebaikkan itu mestikan!
maka ayo jadi orang gaul yang positif!!
berikut ini contoh bhasa baku yg jadi gaul:
1. ALAY :
Singkatan dari Anak Layangan, yaitu orang-orang kampung yang bergaya norak. Alay sering diidentikkan dengan hal-hal yang norak dan narsis.
2. KOOL :
Sekilas cara membacanya sama dengan “cool” (keren), padahal kata ini merupakan singkatan dari KOalitas Orang Lowclass, yang artinya mirip dengan Alay.
3. LEBAY :
Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata “berlebihan”. Kata ini populer di tahun 2006an. Kalo tidak salah Ruben Onsu atau Olga yang mempopulerkan kata ini di berbagai kesempatan di acara-acara di televisi yg mereka bawakan, dan biasanya digunakan untuk “mencela”orang yang berpenampilan norak.
JAYUS :
Saya tadinya mengira kata ini merupakan singkatan, namun setelah saya telusuri, ternyata bukan. Arti sebenarnya adalah lawakan atau tingkah laku yang maunya melucu tapi tidak lucu.
Istilah Jayus populer di tahun 90an dan masih sesekali digunakan di masa kini. Dari cerita mulut ke mulut, konon ada seorang anak di daerah Kemang bernama Herman Setiabudhi yang kerap dipanggil Jayus oleh teman2nya. Jayus sendiri adalah nama ayah dari Herman (lengkapnya Jayus Kelana) yang seorang elukis di kawasan Blok M. Herman alias Jayus terkenal sebagai anak yang sering melawak tapi lawakannya kerap kali tidak lucu.5. GARING :
Kata ini merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “tidak lucu”. Awalnya kata-kata ini hanya digunakan di Jawa Barat saja. Namun karena banyaknya mahasiswa luar pulau yang kuliah di Jawa Barat (Bandung) lalu kembali ke kota kelahiran mereka, kata ini kemudian dipakai mereka dalam beberapa kesempatan. Karena seringnya digunakan dalam pembicaraan, akhirnya kata ini pun menjadi populer di beberapa kota besar di luar Jawa Barat.
6. GANDENG :
Kata ini pun merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “berisik”. Sama seperti garing, kata ini dibawa dan dipakai oleh para mahasiswa luar Jawa Barat yang sempat kuliah di tanah Parahyangan itu, yang pada akhirnya membuat kata ini menjadi terkenal dan beberapa kesempatan dipakai.
7. BEGICHU / BEGICYU :
Biasanya kata ini disebutkan dengan penekanan di bagian belakang (yaitu memonyongkan bibir). Kata ini sendiri digunakan secara tidak sengaja oleh seorang anak kecil bernama Saipuddin, 3 tahun, asal Madura. Kata ini kemudian banyak dipopulerkan oleh artis. Salah satunya adalah Titi DJ.
8. MENEKETEHE :
Kata ini sebenarnya berasal dari kata “Mana Kutahu” dan diplesetkan oleh Tora Sudiro sekitar awal tahun 2000an, di acara Extravaganza TransTV. Istilah itu cukup populer dan saat ini cukup sering digunakanorang.
9. CING :
Saya mensinyalir kata ini sudah sering digunakan sejak tahun 1970an. Hal ini saya ketahui saat menonton film Si Pitung Banteng Betawi yang dibintangi oleh (alm) Dicky Zulkarnaen. Belakangan, di tahun 90an, kata ini mulai sering digunakanorang lagi, terutama setelah sering digunakan Debby Sahertian di sitkom Lenong Rumpi. Kata “cing” biasa digunakan sebagai sapaan untuk teman dekat. Misalnya, “Mau ke mana, Cing?”
10. EMBER :
Kata ini merupakan plesetan dari kata “Memang Begitu”. Pertama kali dipopulerkan oleh Titi DJ yang secara tidak sengaja menyebut kata ini saat menjawab pertanyaanorang. Sejak itu, kata ini sering digunakan di berbagai kesempatan.
11. YIUK….!! :
Kata yang merupakan bentuk ajakan ini dipopulerkan oleh Hennyta Tarigan dan Rina Gunawan (anggota grup GSP). Kata ini sempat populer di awal tahun 90an dan sering digunakan oleh Lenong Rumpi. Di awal tahun 2000an, kata ini kembali populer sejak digunakan oleh Indra Birowo dan Tora Sudiro di acara Exravaganza. Karena sering digunakan saat mereka berperan sebagai bencong, maka kata ini identik dengan panggilan kaum waria / bencong.
12. BONYOK :
Kata ini merupakan singkatan dari Bokap-Nyokap (orang tua). Tidak jelas siapa yang mempopulerkan kata ini, tapi kata ini mulai sering digunakan diperiode awal 2000an, ketika bahasa sms mulai populer di kalangan remaja.
Bokap (Ayah) dan Nyokap (Ibu) sendiri merupakan istilah yang telah populer sejak tahun 80an dan masih digunakan hingga hari ini.
13. BISPAK :
Merupakan singkatan dari kata “Bisa Pakai”. Kata ini mulai populer di pertengahan 90an, dan biasanya digunakan sebagai kode rahasia untuk menyebutkan wanita / pria yang bisa “dipakai” (baca : ditiduri), tapi mereka sendiri tidak mau disebut PSK (Pekerja Seks Komersial), karena seringkali mereka melakukan hal itu “just for fun”.Tidak jelas siapa yang mempopulerkan kata ini tapi dari penelusuran saya, kata ini sudah akrab dan sering digunakan oleh para Eksmud (Eksekutif Muda) Jakarta sekitar tahun 96an.
14. AKIKA :
Merupakan sandi untuk mengatakan “Saya”. Kata ini pertama kali dipopulerkan oleh kaum waria di tahun 90an, yang dibakukan oleh Debby Sahertian dalam buku Kamus Gaul yang dibuatnya.
15. SUTRALAH :
Merupakan pemanjangan dan plesetan dari kata “Sudahlah”. Kata ini juga dipopulerkan oleh kaum waria dan mulai populer di tahun 90an akhir.
16. SEMOK :
Berasal dari bahasa Jawa yang berarti “Montok”. Kata ini belakangan sering digunakan orang untuk menggambarkan wanita yang cantik dan seksi.
17. LOL :
Kata ini belakangan ini sering dipakai, terutama dalam komunikasi chatting, baik di YM, FB, Twitter, atau pun komunitas yang lain. Kata itu merupakan singkatan dari Laugh Out Loud yang berarti “Tertawa Terbahak-bahak”.
18. CENGLI :
Merupakan kata dari bahasa Hokkian yang berarti “Bertindak Adil”. Kata ini memang lazim digunakan oleh masyarakat perantauan Tionghua dari suku Hokkia. Karena sering digunakan dalam percakapan bisnis, maka lama-kelamaan menjadi kata umum yang digunakan dalam kegiatan sehari2.
19. WIL dan PIL :
Merupakan singkatan dari Wanita Idaman Lain dan Pria Idaman Lain. Tidak jelas siapa yang mempopulerkan istilah ini, namun saya menemukan kata-kata ini sering digunakan dalam penulisan di majalah2 di era awal 2000an. Kedua kata itu biasa digunakan untuk menjelaskan wanita atau pria simpanan / selingkuhan.
20. AJIB :
Artinya Enak, Asyik, atau Klabing. Kata ini mulai populer di tahun 90an tatkala musik trance dan narkoba jenis shabu2 baru mulai populer. Kata ini biasanya digunakan oleh para penikmat kedua hal itu. Istilah ini diambil dari suara hentakan tempo musik trance yang kalo didengar dengar teliti memang terdengar seperti “Ajib, ajib…. ajib, ajib….”.
21. ANJELO :
Merupakan singkatan dari Antar Jemput Lonte. Dari informasi yang saya peroleh, kata ini pertama kali digunakan sekitar tahun 2000an di daerah sekitar Bogor untuk menyebut Tukang Ojek yang menjadi langganan para penjaja cinta di sana.
22. JABLAY :
Kata ini dipopulerkan oleh Titi Kamal saat menyanyikan lagu berjudul sama dalam film Mendadak Dangdut (2006).Merupakan singkatan Jarang Dibelai yang mengandung arti lebih jauh sebagai ungkapan hati seorang wanita yang jarang mendapatkan belaian kasih sayang kekasihnya.
23. GETHO LOH..:
Kata ini berarti “Demikian / Begitu”, yang merupakan penekanan dari sebuah penjelasan yang disampaikan oleh sang pembicara. Kata ini cukup terkenal di tahun 2007, karena sering digunakan oleh para penyiar radio (terutama radio anak muda) setiap kali selesai menjelaskan sesuatu. Kata ini makin populer manakala sering digunakan dalam berbagai percakapan yang bernada jenaka (sekaligus norak) di berbagai acara televisi.
24. BELAH DUREN :
Berasal dari istilah yang digunakan dalam lagu dangdut berjudul sama yang dinyanyikan oleh Julia Perez, kata “Belah Duren” merupakan istilah yang ditujukan buat para pengantin muda yang menikmati malam pertama. Belakangan kata ini mengandung makna ajakan untuk melakukan ML (Making love).
25. SECARA :
Kata ini sebenarnya adalah bahasa Indonesia, yang bermakna “Adalah”. Namun kata ini menjadi populer di tahun 2006an di kalangan siswa-siswi SMU yang menggunakan kata ini sebagai kata ganti “Karena / Soalnya”. Sesekali pula digunakan sebagai sisipan tanpa makna (hanya sebagai penekanan pada kalimat yang mereka katakan). Contoh pemakaiannya :
a. Gua gak bisa ke rumah lo neh hari ini, secara bokap gue lagi sakit.
b. Ya… gimana dong? Secara gue ini kan gaul…
26. SEGEDE GAMBRENG :
Kata “gambreng” berasal dari suitan anak-anak (hompimpah alaihum gambreng), yang menunjukkan siapa yang menang dalam suitan tersebut. Belakangan, sekitar tahun 2007an, kata ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang besar sekali (dan sulit diungkapkan dengan kata-kata).
27. SEGEDE GOBLOK :
Mirip dengan ungkapan “Segede Gambreng”, kata “Segede Goblok” menunjukkan sesuatu yang besarnya luar biasa dan – sakin besarnya – jadi ga masuk akal. Gak jelas siapa yg mempopulerkan kata ini, tapi diduga kata ini pernah diucapkan oleh beberapa MC di televisi (entah Indra Bekti, Iva Gunawan, atau Ruben Onsu)
28. JUTEK :
Berasal dari kata yang sering digunakan oleh para PSK di awal tahun 2000an untuk menggambarkan pria yang sombong dan jarang tersenyum. Kata ini akhirnya menjadi kata umum yang digunakan untuk melukiskan orang yang menyebalkan, judes, galak, emosian, dan sombong.
29. BT / BETE :
Merupakan singkatan dari Boring Total. Tadinya orang menduga kata ini dipopulerkan oleh Dwiq saat merilis lagu “Bete” sekitar tahun 2008. Padahal kata ini sudah lama digunakan oleh para mahasiswa yang bosan dengan program perkuliahan mereka. Kata ini mulai populer dan digunakan di awal tahun 2000an.
30. KAMSUD :
Merupakan pembalikan konsonan kata “Maksud”. Kata ini mulai populer, terutama di kalangan para cewek di ruang chatting dunia maya.
31. KATROK :
Orang kampung / orang desa. Kata ini dipopulerkan oleh Tukul Arwana saat membawakan acara Empat Mata sekitar tahun 2007an (kini berubah menjadi acara Bukan Empat Mata). Kata ini kemudian menjadi bahasa umum untuk menggambarkan orang yang kampungan / norak banget.
32. PRIKITIU :
Adalah celutukan yang ditujukan pada pasangan yang tertangkap basah melakukan perselingkuhan. Adalah Sule, seorang komedian lokal, yang melontarkan celutukan nakal yang kini menjadi bahasa pergaulan itu.
33. CUMI :
Merupakan singkatan yang mengandung banyak arti (tergantung CUMI yang dipakai adalah singkatan dari apa). Awalnya kata ini dipopulerkan oleh sebuah produk kartu telpon seluler di tahun 2008an, yang akhirnya berkembang menjadi bahasa gaul anak-anak remaja untuk menjelaskan kondisinya saat ini, seperti CUma MIkir, CUma MIScal, CUma MIrip, CUma MInjam, CUkup MIris, dan lain-lain.
34. KRIK :
Adalah suara jankrik. Istilah ini biasaya digunakan dalam pembicaraan di dunia maya, untuk menggambarkan kondisi yang sangat garing / tidak lucu. Kata ini berasal dari adegan film-film kartun yang sering menampilkan suasana hening – dengan latar belakang suara jengkrik – mana kala seseorang bercanda namun tidak lucu. Pemakaiannya cukup sederhana, yaitu saat menanggapi komentar / ucapan seseorang, penulis tinggal menulis kata “Krik” berulang-ulang, menandakan bahwa penulis menganggap ucapan orang itu gak lucu banget.
35. GAYUS :
Merupakan sebutan sindiran untuk orang yang gila uang dan berusaha mendapatkan uang dengan berbagai cara yang tidak halal. Ungkapan ini populer di awal tahun 2010 setelah seorang pejabat pajak negara bernama Gayus diciduk polisi lantaran ketahuan menilap uang negara sebesar Rp 67 milyar.
36. MOGE :
Awalnya kata ini merupakan singkatan dari Motor Gede dan dipopulerkan oleh kelompok penyuka motor gede tahun 2008 silam. Namun belakangan, kata itu diplesetkan banyak orang menjadi Motor Gelo yang ditujukan pada orang-orag norak yang suka bikin rusuh, mau menang sendiri, dan bikin muak banyak orang.
37. NI YEE... :
Merupakan ungkapan yang dipopuerkan oleh pelawak (alm) Diran di tahn 1985an, yang kemudian sering digunakan oleh para artis seperti Euis Darliah dan Jaja Miharja. Kata ini sempat populer kembali sekitar medio 1990-1999. Saat ini masih dipakai, walau tidak seintens dulu.
38. BONEK :
Singkatan dari kata Bondo Nekat yang berarti orang nekat yang gak bermodal apapun selain kemauan. Kata ini dipopulerkan oleh suporter Tim Sepakbola Persebaya – Surabaya di tahun 90an dan menjadi sebutan “kebanggaan” mereka. Saat ini, kata ini juga digunakan untuk orang-orang nekat yang gak kenal rasa takut.
39. GUE :
Adalah bahasa “resmi” yang kini banyak digunakan oleh kebanyakan orang (terutama orang dari Suku Betawi) untuk menyebut “Saya / Aku”. Kata ini merupakan bahasa Betawi yang telah digunakan secara luas, jauh sebelum bahasa prokem dikenal orang.
40. LO / LU :
Sama seperti “Gue” kata ini pun sudah digunakan digunakan oleh Suku Betawi sejak bertahun-tahun lalu dan menjadi kata untuk menyebut “Anda / Kamu”.
resensi buku twilight breaking dawn
"Dalam buku ketiga, Eclipse, Edward memberikan syarat bahwa Bella harus menikah dulu dengan dirinya jika ingin Edward yang membuat dia berubah menjadi vampir. Akhirnya dalam buku keempat Breaking Dawn ini, Bella resmi menikah dengan Edward dan berbulan madu di sebuah pulau terpencil di negara Brasil. Yang kemudian diikuti dengan berita bahagia bahwa Bella hamil, namun tidak bagi Edward karena dirinya mendorong Bella untuk menggugurkan kandungannya. Bella tetap menginginkan bayinya dan curhat ke Rosalie, seseorang yang sangat berharap memiliki anak sebelum terpaksa diubah menjadi vampir.
Seperti halnya Edward, begitu juga dengan sekawanan werewolf yang memutuskan untuk menghilangkan bayi yang ada di dalam kandungan Bella meski dalam prakteknya nanti harus membunuh Bella juga. Tentu saja hal ini sangat ditentang oleh Jacob dan dia akhirnya mengundurkan diri dari kawanan tersebut bersama Seth dan Leah.
dalam waktu hanya sebulan sejak kehamilannya, Bella melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Renesmee. Setelah proses melahirkan inilah akhirnya Bella bertransformasi menjadi vampir dikarenakan Bella mengalami kekurangan banyak darah saat itu dan Edward memutuskan "Inilah saatnya". Sementara Jacob yang ikut hadir dalam proses persalinan, tiba-tiba mengalami imprint terhadap Renesmee dan menyatakan telah menemukan soulmate-nya kini.
Sementara di sisi lain, ada seorang vampir bernama Irina yang merupakan komplotan TANYA, menduga bahwa Renesmee adalah seorang bayi abadi, bayi yang berubah menjadi vampir. Sementara dalam undang-undang di keluarga Volturi (penguasa vampir), bahwa kehadiran bayi abadi dinyatakan tidak sah dan harus dimusnahkan karena akan mengancam kerahasiaan kehidupan vampir di muka bumi yang telah dijaga selama ini.
INTINYA, JACOB DAN RENESMEE BESERTA KELUARGA CULLEN BERUSAHA MEMBERI BUKTI KEPADA KELUARGA VOLTURI BAHWA RENESMEE BUKAN LAH BAYI ABADI,
AKANKAH USAHA MEREKA BERHASIL?
Semoga STEPHENIE MEYER melanjutkan buku ke-5nya sekuel twilight ini yang berjudul MIDNIGHT SUN ( EDWAR VERSION )
NB: akan muncul filmnya tahun 2011
harus ditonton dengan pacar atau teman-teman.....
karena ini seri terakhir dari twilight ....
:-D
Senin, 01 November 2010
bahasa baku tentang artikel dalam percakapn
DI SEKOLAH RASANYA HAMPA KALO GA ADA ITU SEMUA ..
APALAGI SEMASA AKU MENJALANI ITU SEMUA, YAH MENJADI SEOARANG SISWA YANG BERSEKOLAH DI TEMPAT YANG STRATEGIS DARI KERAMAIAN ,DAN DENGAN JUMLAH SISWA YANG BANYAK PULA ,DAN BERSYUKURNYA BS BERSEKOLAH DI SEBUAH SEKOLAH YANG SANGAT MEMADAI FASILITASNYA,KETIKA AKU BARU MEMASUKI BANGKU SMA LUGU BANGET YA ,BISA DIBALANG CUPU GITOWW DECH ,BERAWAL SEMUA ITU DARI DIDIKAN DI SEKOLAH SMP KU,,,
DENGAN DANDANAN YANG ANEH DAN KHAS AKU MENJADI DIRI KU SENDIRI ,TAPI SETELAH TEMAN-TEMAN TAU KARAKTER AKU YANG SESENGGUHNYA MERAKA SENANG,N TER HERAN-HERAN ,BAHKAN BISA DI BILANG UNIK .ADA JUGA YANG PRO,ADA JUGA KONTRA,UDAH KAYA POLITIK AJA YA,,,
SETELAH BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN MASUK PENJURUSAN MULAILAH AKU SERIUS DAN LEBIH GIAT, DAN EKSTRA TEKUN BANGET DI BIDANG STUDY KU,DAN HARUS BERADAPTASI LAGI DENGAN BERBAGAI MACAM-MACAM KARAKTER YANG MEMBUAT KEPALA KU BUDREK(PUSING).
KEGIATAN KU SEMASA SMA INI BISA DI BILANG BANYAK .AKU EXSIS DAN TERPILIH MENJADI ANGGOTA PASKIBRAKA JAK-BAR DAN SEBAGAI BINLAT YANG HARUS MELATIH JUNIOR-JUNIOR KU YANG RADA-RADA NDABLEK SEMAUANYA I,BELUM LAGI, TANGGUNG JAWABKU 2 TAHUN BERTURUT-TURUT MENJADI BENDAHARA KELAS SUNGGUH YANG MEMBUAT AKU SEBUAH TANGGUNG JAWAB YANG TERAMAT BERAT BANGET,
GAK GAMPANG MENJADI SEORANG AKU ,DENGAN MENJALANI KEHIDUPAN YANG SANGAT BERAT JAUH DARI OARANG TUA ,JAUH DARI SEKOLAH,SAKING JAUHNYA DARI SEKOLAH AKU BERANGKAT SEKOLAH ITU PAGI-PAGI BUTA DI KALA SANG FAJAR BELUM TERBIT,SUSAH PAYAH KU JALANI ITU SEMUA ,
SAAT KEGIATAN DI KELAS MULAI, AKU DAN TEMAN-TEMAN SUMUA ITU SELALU SOLID DALAM MENGHADAPI RINTANGAN DI KELAS, PADAHAL KALO DI FIKIR-FIKIR AKU DAN TEMAN-TEMAN MASUK JURUSAN IPA ,TAPI KAMI MALAH TERKENAL BADUNG SAMPAI-SAMPAI GURU-GURU DI BIKIN NANGIS,DI BIKIN G BETAH ,BAHKAN ADA JUGA SEORANG GURU KIMIA KAMI BERHENTI DAN PINDAH NGAJAR PADAHAL BELIAU DALAM KONDISI MENGANDUNG LHOOO,,,DAN ITU SEMUA ULAH KENAKALAN DARI BEBERAPA GENK DI KELAS KU ADA GENG RHE-RHE YANG KERJAANNYA CUMA SIBUK NGURUSIN COWO-COWO,ADA GENK RAMPOK GOLONGAN ANAK COWO YANG SUPER ANEH DAN BADUNG,ADA JUGA GENG SAHA BERSAUDARA KHUSUSA ANAK COWO ALIM-ALIM,ADA JUGA GENK SELEBOR ANAK-ANAK NABLEK KOPASSUS KELMPK ORANG-ORANG SUSSAH , ADA JUGA GENK COLL YANG KERJAANNYA NGURUSIN DANCE, DANDANAN GENK,POKOKNYA YANG ANEH-ANEH DECH DAN YANG TERAKHIR GENK SHIPIT COALNYA INI KELOMPOK CEWEK-CEWEK LUMAYAN TAPI SAYANGNYA KALO PADA KETAWA MEREM SEMUA HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA…………….
ADA SUKA DUKANYA AKU DAN KAWAN-KAWAN MENJALANI ITU SEMUA WALAPUN KAMI KAYA GTOW TAPI GURU-GURU JUGA BANGGA DAN SALUT SAMA KAMI. BANYAK SEKALI PRESTASI YANG DI RAIH DARI KELAS BADUNG INI. HAHAHAHAHAHA………………
TERKADANG KAMI SEBELUM BELAJAR BERTINGKAH LAKU SEPERTI ANAK-ANAK PLAY GROP MUNGKIN KEDENGARANNYA ANEH TAPI KAMI HANYA INGIN BERTUJUAN UNTUK MENENANGKAN DIRI DARI BEBAN YANG SANGAT BERAT ,YAITU DETIK-DETIK MENJELANG UJIAN TAPI TERLALU SANTAI BANGET PADA HAL TERTEKAN BANGET LOOH, DI KELAS YA KERJAANNNYA ADA YANG TIDUR KALO DI TERANGIN, ADA YANG NGERUMPI, ADA YANG CURHAT ADA YANG NONTON TV,DA YANG SERIUS BANGET,LENGKAPLAH SEMUANYA ,,,DAN AKU MERASA SENANG BISA MENGALAMI ITU SEMUA BERSAMA TEMAN-TEMAN , KARENA AKU BANYAK SEKALI MENERIMA BERBAGAI MACAM KELUHAN TEMEN-TEMAN LOOH… UDAH KAYA PSIKOLOG AJA DECH,,,SEMUA ITU SEKARANG MENJADI KENANG YANG INDAH KARENA KAMI SEMUA TELAH BERHASIL MENGGAPAI IMPIAN KAMI SELAMA INI , JIKA AKU MENGENANG KEMBALI MASA-MASA ITU SEMUA SANGAT MENGHARUKAN APALAGI SAAT PELEPASAN DAN WISUDA KAMI ,,YA WALUPUN BELUM SEPENUHNYA CITA-CITA KU DAN TEMAN-TEMAN KU TERCAPAI,,,
INTINYA SICH SATU HAL AJA …. WALAUPUN SEBERUK APAPUN KONDISI KITA LINGKUNGAN SEKOLAH KITA TAPI SEBENARNYA TERGANTUNG DARI DIRI KTA MASING-MASING ,,,KUNCINYA ADALAH KITA HARUS BISA MNJADI SEORANG SAHABAT YANG BAIK UNTUK SIAPAPUN DAN HANYA USAHA LAH SERTA KESERIUSAN LAH KUNCI DARI ITU SEMUA BAIK DI LINGKUNGAN KELUARGA, SEKOLAH DAN MASYARAKAT .
Kamis, 21 Oktober 2010
pengertian batik
Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "titik". Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan "malam" (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggrisnya "wax-resist dyeing".
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki
Batik, beberapa ahli mengartikannya sebagai “banyak titik” sehingga membentuk pola tertentu yang dipoles dengan teknik pewarnaan tertentu sehingga menghasilkan motif seni grafis yang indah dan menarik. Batik adalah hasil seni grafis tertentu yang dibuat dengan teknik tertentu dan pola atau motif tertentu yang memiliki nilai seni, arsitektur, kebudayaan dan sebagai produk mata pencaharian. Seni grafis Batik menjadi keunggulan lokal di Kota Pekalongan, mengingat sejarah Kota Pekalongan tak bisa lepas dari sejarah batik itu sendiri. Motif, pola serta warna batik pekalongan terasa khas dibanding batik-batik yang berasal dari daerah lain. Meski bukan hanya Pekalongan yang menghasilkan Batik, namun setidaknya kekhususan batik pekalongan itu menjadi standar Pekalongan sebagai Kota Batik.
2. Sejarah Batik
Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.
Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.
Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.
Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tingi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.
Jaman Majapahit
Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.
Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.
Daerah pembatikan sekarang di Mojokerto terdapat di Kwali, Mojosari, Betero dan Sidomulyo. Diluar daerah Kabupaten Mojokerto ialah di Jombang. Pada akhir abad ke-XIX ada beberapa orang kerajinan batik yang dikenal di Mojokerto, bahan-bahan yang dipakai waktu itu kain putih yang ditenun sendiri dan obat-obat batik dari soga jambal, mengkudu, nila tom, tinggi dan sebagainya.
Obat-obat luar negeri baru dikenal sesudah perang dunia kesatu yang dijual oleh pedagang-pedagang Cina di Mojokerto. Batik cap dikenal bersamaan dengan masuknya obat-obat batik dari luar negeri. Cap dibuat di Bangil dan pengusaha-pengusaha batik Mojokerto dapat membelinya dipasar Porong Sidoarjo, Pasar Porong ini sebelum krisis ekonomi dunia dikenal sebagai pasar yang ramai, dimana hasil-hasil produksi batik Kedungcangkring dan Jetis Sidoarjo banyak dijual. Waktu krisis ekonomi, pengusaha batik Mojoketo ikut lumpuh, karena pengusaha-pengusaha kebanyakan kecil usahanya. Sesudah krisis kegiatan pembatikan timbul kembali sampai Jepang masuk ke Indonesia, dan waktu pendudukan Jepang kegiatan pembatikan lumpuh lagi. Kegiatan pembatikan muncul lagi sesudah revolusi dimana Mojokerto sudah menjadi daerah pendudukan.
Ciri khas dari batik Kalangbret dari Mojokerto adalah hampir sama dengan batik-batik keluaran Yogyakarta, yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Yang dikenal sejak lebih dari seabad yang lalu tempat pembatikan didesa Majan dan Simo. Desa ini juga mempunyai riwayat sebagai peninggalan dari zaman peperangan Pangeran Diponegoro tahun 1825.
Meskipun pembatikan dikenal sejak jaman Majapahait namun perkembangan batik mulai menyebar sejak pesat didaerah Jawa Tengah Surakarta dan Yogyakata, pada jaman kerajaan di daerah ini. Hal itu tampak bahwa perkembangan batik di Mojokerto dan Tulung Agung berikutnya lebih dipenagruhi corak batik Solo dan Yogyakarta.
Didalam berkecamuknya clash antara tentara kolonial Belanda dengan pasukan-pasukan pangeran Diponegoro maka sebagian dari pasukan-pasukan Kyai Mojo mengundurkan diri kearah timur dan sampai sekarang bernama Majan. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga zaman kemerdekaan ini desa Majan berstatus desa Merdikan (Daerah Istimewa), dan kepala desanya seorang kiyai yang statusnya turun-temurun. Pembuatan batik Majan ini merupakan naluri (peninggalan) dari seni membuat batik zaman perang Diponegoro itu.
Warna babaran batik Majan dan Simo adalah unik karena warna babarannya merah menyala (dari kulit mengkudu) dan warna lainnya dari tom. Sebagai batik setra sejak dahulu kala terkenal juga didaerah desa Sembung, yang para pengusaha batik kebanyakan berasal dari Sala yang datang di Tulungagung pada akhir abad ke-XIX. Hanya sekarang masih terdapat beberapa keluarga pembatikan dari Sala yang menetap didaerah Sembung. Selain dari tempat-tempat tesebut juga terdapat daerah pembatikan di Trenggalek dan juga ada beberapa di Kediri, tetapi sifat pembatikan sebagian kerajinan rumah tangga dan babarannya batik tulis.
Jaman Penyebaran Islam
Riwayat pembatikan di daerah Jawa Timur lainnya adalah di Ponorogo, yang kisahnya berkaitan dengan penyebaran ajaran Islam di daerah ini. Riwayat Batik. Disebutkan masalah seni batik didaerah Ponorogo erat hubungannya dengan perkembangan agama Islam dan kerajaan-kerajaan dahulu. Konon, di daerah Batoro Katong, ada seorang keturunan dari kerajaan Majapahit yang namanya Raden Katong adik dari Raden Patah. Batoro Katong inilah yang membawa agama Islam ke Ponorogo dan petilasan yang ada sekarang ialah sebuah mesjid didaerah Patihan Wetan.
Perkembangan selanjutanya, di Ponorogo, di daerah Tegalsari ada sebuah pesantren yang diasuh Kyai Hasan Basri atau yang dikenal dengan sebutan Kyai Agung Tegalsari. Pesantren Tegalsari ini selain mengajarkan agama Islam juga mengajarkan ilmu ketatanegaraan, ilmu perang dan kesusasteraan. Seorang murid yang terkenal dari Tegalsari dibidang sastra ialah Raden Ronggowarsito. Kyai Hasan Basri ini diambil menjadi menantu oleh raja Kraton Solo.
Waktu itu seni batik baru terbatas dalam lingkungan kraton. Oleh karena putri keraton Solo menjadi istri Kyai Hasan Basri maka dibawalah ke Tegalsari dan diikuti oleh pengiring-pengiringnya. disamping itu banyak pula keluarga kraton Solo belajar dipesantren ini. Peristiwa inilah yang membawa seni bafik keluar dari kraton menuju ke Ponorogo. Pemuda-pemudi yang dididik di Tegalsari ini kalau sudah keluar, dalam masyarakat akan menyumbangkan dharma batiknya dalam bidang-bidang kepamongan dan agama.
Daerah perbatikan lama yang bisa kita lihat sekarang ialah daerah Kauman yaitu Kepatihan Wetan sekarang dan dari sini meluas ke desa-desa Ronowijoyo, Mangunsuman, Kertosari, Setono, Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari, Cekok, Banyudono dan Ngunut. Waktu itu obat-obat yang dipakai dalam pembatikan ialah buatan dalam negeri sendiri dari kayu-kayuan antara lain; pohon tom, mengkudu, kayu tinggi. Sedangkan bahan kainputihnyajugamemakai buatan sendiri dari tenunan gendong. Kain putih import bam dikenal di Indonesia kira-kira akhir abad ke-19.
Pembuatan batik cap di Ponorogo baru dikenal setelah perang dunia pertama yang dibawa oleh seorang Cina bernama Kwee Seng dari Banyumas. Daerah Ponorogo awal abad ke-20 terkenal batiknya dalam pewarnaan nila yang tidak luntur dan itulah sebabnya pengusaha-pengusaha batik dari Banyumas dan Solo banyak memberikan pekerjaan kepada pengusaha-pengusaha batik di Ponorogo. Akibat dikenalnya batik cap maka produksi Ponorogo setelah perang dunia petama sampai pecahnya perang dunia kedua terkenal dengan batik kasarnya yaitu batik cap mori biru. Pasaran batik cap kasar Ponorogo kemudian terkenal seluruh Indonesia.
Batik Solo dan Yogyakarta
Dari kerjaan-kerajaan di Solo dan Yogyakarta sekitamya abad 17,18 dan 19, batik kemudian berkembang luas, khususnya di wilayah Pulau Jawa. Awalnya batik hanya sekadar hobi dari para keluarga raja di dalam berhias lewat pakaian. Namun perkembangan selanjutnya, pleh masyarakat batik dikembangkan menjadi komoditi perdagamgan.
Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang sudah terkenal sejak dari dahulu. Polanya tetap antara lain terkenal dengan “Sidomukti” dan “Sidoluruh”.
Sedangkan Asal-usul pembatikan didaerah Yogyakarta dikenal semenjak kerajaan Mataram ke-I dengan raj any a Panembahan Senopati. Daerah pembatikan pertama ialah didesa Plered. Pembatikan pada masa itu terbatas dalam lingkungan keluarga kraton yang dikerjakan oleh wanita-wanita pembantu ratu. Dari sini pembatikan meluas pada trap pertama pada keluarga kraton lainnya yaitu istri dari abdi dalem dan tentara-tentara. Pada upacara resmi kerajaan keluarga kraton baik pria maupun wanita memakai pakaian dengan kombonasi batik dan lurik. Oleh karena kerajaan ini mendapat kunjungan dari rakyat dan rakyat tertarik pada pakaian-pakaian yang dipakai oleh keluarga kraton dan ditiru oleh rakyat dan akhirnya meluaslah pembatikan keluar dari tembok kraton.
Akibat dari peperangan waktu zaman dahulu baik antara keluarga raja-raja maupun antara penjajahan Belanda dahulu, maka banyak keluarga-keluarga raja yang mengungsi dan menetap didaerah-daerah baru antara lain ke Banyumas, Pekalongan, dan kedaerah Timur Ponorogo, Tulungagung dan sebagainya. Meluasnya daerah pembatikan ini sampai kedaerah-daerah itu menurut perkembangan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dimulai abad ke-18. Keluarga-keluarga kraton yang mengungsi inilah yang mengembangkan pembatikan seluruh pelosok pulau Jawa yang ada sekarang dan berkembang menurut alam dan daerah baru itu.
Perang Pangeran Diponegoro melawan Belanda, mendesak sang pangeran dan keluarganya serta para pengikutnya harus meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah-daerah baru itu para keluarga dan pengikut pangeran Diponegoro mengembangkan batik.
Ke Timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulung Agung. Selain itu juga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkem-bang di Banyumas, Pekalongan, Tegal, Cirebon.
Perkembangan Batik di Kota-kota lain
Perkembangan batik di Banyumas berpusat di daerah Sokaraja dibawa oleh pengikut-pengikut Pangeran Diponegero setelah selesa-inya peperangan tahun 1830, mereka kebanyakan menet-ap didaerah Banyumas. Pengikutnya yang terkenal waktu itu ialah Najendra dan dialah mengembangkan batik celup di Sokaraja. Bahan mori yang dipakai hasil tenunan sendiri dan obat pewama dipakai pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan kuning.
Lama kelamaan pembatikan menjalar pada rakyat Sokaraja dan pada akhir abad ke-XIX berhubungan langsung dengan pembatik didaerah Solo dan Ponorogo. Daerah pembatikan di Banyumas sudah dikenal sejak dahulu dengan motif dan wama khususnya dan sekarang dinamakan batik Banyumas. Setelah perang dunia kesatu pembatikan mulai pula dikerjakan oleh Cina disamping mereka dagang bahan batik. .
Sama halnya dengan pembatikan di Pekalongan. Para pengikut Pangeran Diponegoro yang menetap di daerah ini kemudian mengembangkan usaha batik di sekitara daerah pantai ini, yaitu selain di daerah Pekalongan sendiri, batik tumbuh pesat di Buawaran, Pekajangan dan Wonopringgo. Adanya pembatikan di daerah-daerah ini hampir bersamaan dengan pembatikan daerah-daerah lainnya yaitu sekitar abad ke-XIX. Perkembangan pembatikan didaerah-daerah luar selain dari Yogyakarta dan Solo erat hubungannya dengan perkembangan sejarah kerajaan Yogya dan Solo.
Meluasnya pembatikan keluar dari kraton setelah berakhirnya perang Diponegoro dan banyaknya keluarga kraton yang pindah kedaerah-daerah luar Yogya dan Solo karena tidak mau kejasama dengan pemerintah kolonial. Keluarga kraton itu membawa pengikut-pengikutnya kedaerah baru itu dan ditempat itu kerajinan batik terus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk pencaharian.
Corak batik di daerah baru ini disesuaikan pula dengan keadaan daerah sekitarnya. Pekalongan khususnya dilihat dari proses dan designya banyak dipengaruhi oleh batik dari Demak. Sampai awal abad ke-XX proses pembatikan yang dikenal ialah batik tulis dengan bahan morinya buatan dalam negeri dan juga sebagian import. Setelah perang dunia kesatu baru dikenal pembikinan batik cap dan pemakaian obat-obat luar negeri buatan Jerman dan Inggris.
Pada awal abad ke-20 pertama kali dikenal di Pekajangan ialah pertenunan yang menghasilkan stagen dan benangnya dipintal sendiri secara sederhana. Beberapa tahun belakangan baru dikenal pembatikan yang dikerjakan oleh orang-orang yang bekerja disektor pertenunan ini. Pertumbuhan dan perkembangan pembatikan lebih pesat dari pertenunan stagen dan pernah buruh-buruh pabrik gula di Wonopringgo dan Tirto lari ke perusahaan-perusahaan batik, karena upahnya lebih tinggi dari pabrik gula.
Sedang pembatikan dikenal di Tegal akhir abad ke-XIX dan bahwa yang dipakai waktu itu buatan sendiri yang diambil dari tumbuh-tumbuhan: pace/mengkudu, nila, soga kayu dan kainnya tenunan sendiri. Warna batik Tegal pertama kali ialah sogan dan babaran abu-abu setelah dikenal nila pabrik, dan kemudian meningkat menjadi warna merah-biru. Pasaran batik Tegal waktu itu sudah keluar daerah antara lain Jawa Barat dibawa sendiri oleh pengusaha-pengusaha secara jalan kaki dan mereka inilah menurut sejarah yang mengembangkan batik di Tasik dan Ciamis disamping pendatang-pendatang lainnya dari kota-kota batik Jawa Tengah.
Pada awal abad ke-XX sudah dikenal mori import dan obat-obat import baru dikenal sesudah perang dunia kesatu. Pengusaha-pengusaha batik di Tegal kebanyakan lemah dalam permodalan dan bahan baku didapat dari Pekalongan dan dengan kredit dan batiknya dijual pada Cina yang memberikan kredit bahan baku tersebut. Waktu krisis ekonomi pembatik-pembatik Tegal ikut lesu dan baru giat kembali sekitar tahun 1934 sampai permulaan perang dunia kedua. Waktu Jepang masuk kegiatan pembatikan mati lagi.
Demikian pila sejarah pembatikan di Purworejo bersamaan adanya dengan pembatikan di Kebumen yaitu berasal dari Yogyakarta sekitar abad ke-XI. Pekembangan kerajinan batik di Purworejo dibandingkan dengan di Kebumen lebih cepat di Kebumen. Produksinya sama pula dengan Yogya dan daerah Banyumas lainnya.
Sedangkan di daerah Bayat, Kecamatan Tembayat Kebumen-Klaten yang letaknya lebih kurang 21 Km sebelah Timur kota Klaten. Daerah Bayat ini adalah desa yang terletak dikaki gunung tetapi tanahnya gersang dan minus. Daerah ini termasuk lingkungan Karesidenan Surakarta dan Kabupaten Klaten dan riwayat pembatikan disini sudah pasti erat hubungannya dengan sejarah kerajaan kraton Surakarta masa dahulu. Desa Bayat ini sekarang ada pertilasan yang dapat dikunjungi oleh penduduknya dalam waktu-waktu tertentu yaitu “makam Sunan Bayat” di atas gunung Jabarkat. Jadi pembatikan didesa Bayat ini sudah ada sejak zaman kerajaan dahulu. Pengusaha-pengusaha batik di Bayat tadinya kebanyakan dari kerajinan dan buruh batik di Solo.
Sementara pembatikan di Kebumen dikenal sekitar awal abad ke-XIX yang dibawa oleh pendatang-pendatang dari Yogya dalam rangka dakwah Islam antara lain yang dikenal ialah: PenghuluNusjaf. Beliau inilah yang mengembangkan batik di Kebumen dan tempat pertama menetap ialah sebelah Timur Kali Lukolo sekarang dan juga ada peninggalan masjid atas usaha beliau. Proses batik pertama di Kebumen dinamakan teng-abang atau blambangan dan selanjutnya proses terakhir dikerjakan di Banyumas/Solo. Sekitar awal abad ke-XX untuk membuat polanya dipergunakan kunir yang capnya terbuat dari kayu. Motif-motif Kebumen ialah: pohon-pohon, burung-burungan. Bahan-bahan lainnya yang dipergunakan ialah pohon pace mengkudu dan nila tom.
Pemakaian obat-obat import di Kebumen dikenal sekitar tahun 1920 yang diperkenalkan oleh pegawai Bank Rakyat Indonesia yang akhimya meninggalkan bahan-bahan bikinan sendiri, karena menghemat waktu. Pemakaian cap dari tembaga dikenal sekitar tahun 1930 yang dibawa oleh Purnomo dari Yogyakarta. Daerah pembatikan di Kebumen ialah didesa: Watugarut, Tanurekso yang banyak dan ada beberapa desa lainnya.
Dilihat dengan peninggalan-peninggalan yang ada sekarang dan cerita-cerita yang turun-temurun dari terdahulu, maka diperkirakan didaerah Tasikmalaya batik dikenal sejak zaman “Tarumanagara” dimana peninggalan yang ada sekarang ialah banyaknya pohon tarum didapat disana yang berguna un-tuk pembuatan batik waktu itu. Desa peninggalan yang sekarang masih ada pembatikan dikerja-kan ialah: Wurug terkenal dengan batik kerajinannya, Sukapura, Mangunraja, Maronjaya dan Tasikmalaya kota.
Dahulu pusat dari pemerintahan dan keramaian yang terkenal ialah desa Sukapura, Indihiang yang terletak dipinggir kota Tasikmalaya sekarang. Kira-kira akhir abad ke-XVII dan awal abad ke-XVIII akibat dari peperangan antara kerajaan di Jawa Tengah, maka banyak dari penduduk daerah: Tegal, Pekalongan, Ba-nyumas dan Kudus yang merantau kedaerah Barat dan menetap di Ciamis dan Tasikmalaya. Sebagian besar dari mereka ini adalah pengusaha-pengusaha batik daerahnya dan menuju kearah Barat sambil berdagang batik. Dengan datangnya penduduk baru ini, dikenallah selanjutnya pembutan baik memakai soga yang asalnya dari Jawa Tengah. Produksi batik Tasikmalaya sekarang adalah campuran dari batik-batik asal Pekalongan, Tegal, Banyumas, Kudus yang beraneka pola dan warna.
Pembatikan dikenal di Ciamis sekitar abad ke-XIX setelah selesainya peperangan Diponegoro, dimana pengikut-pengikut Diponegoro banyak yang meninggalkan Yogyakarta, menuju ke selatan. Sebagian ada yang menetap didaerah Banyumas dan sebagian ada yang meneruskan perjalanan ke selatan dan menetap di Ciamis dan Tasikmalaya sekarang. Mereka ini merantau dengan keluargany a dan ditempat baru menetap menjadi penduduk dan melanjutkan tata cara hidup dan pekerjaannya. Sebagian dari mereka ada yang ahli dalam pembatikan sebagai pekerjaan kerajinan rumah tangga bagi kaum wanita. Lama kelamaan pekerjaan ini bisa berkembang pada penduduk sekitarnya akibat adanya pergaulan sehari-hari atau hubungan keluarga. Bahan-bahan yang dipakai untuk kainnya hasil tenunan sendiri dan bahan catnya dibuat dari pohon seperti: mengkudu, pohon tom, dan sebagainya.
Motif batik hasil Ciamis adalah campuran dari batik Jawa Tengah dan pengaruh daerah sendiri terutama motif dan warna Garutan. Sampai awal-awal abad ke-XX pembatikan di Ciamis berkembang sedikit demi sedikit, dari kebutuhan sendiri menjadi produksi pasaran. Sedang di daerah Cirebon batik ada kaintannya dengan kerajaan yang ada di aerah ini, yaitu Kanoman, Kasepuahn dan Keprabonan. Sumber utama batik Cirebon, kasusnya sama seperti yang di Yogyakarta dan Solo. Batik muncul lingkungan kraton, dan dibawa keluar oleh abdi dalem yang bertempat tinggal di luar kraton. Raja-raja jaman dulu senang dengan lukisan-lukisan dan sebelum dikenal benang katun, lukisan itu ditempatkan pada daun lontar. Hal itu terjadi sekitar abad ke-XIII. Ini ada kaitannya dengan corak-corak batik di atas tenunan. Ciri khas batik Cirebonan sebagaian besar bermotifkan gambar yang lambang hutan dan margasatwa. Sedangkan adanya motif laut karena dipengaruhioleh alam pemikiran Cina, dimana kesultanan Cirebon dahulu pernah menyunting putri Cina. Sementra batik Cirebonan yang bergambar garuda karena dipengaruhi oleh motif batik Yogya dan Solo.
Pembatikan di Jakarta
Pembatikan di Jakarta dikenal dan berkembangnya bersamaan dengan daerah-daerah pembatikan lainnya yaitu kira-kira akhir abad ke-XIX. Pembatikan ini dibawa oleh pendatang-pendatang dari Jawa Tengah dan mereka bertempat tinggal kebanyakan didaerah-daerah pembatikan. Daerah pembatikan yang dikenal di Jakarta tersebar didekat Tanah Abang yaitu: Karet, Bendungan Ilir dan Udik, Kebayoran Lama, dan daerah Mampang Prapatan serta Tebet.
Jakarta sejak zaman sebelum perang dunia kesatu telah menjadi pusat perdagangan antar daerah Indonesia dengan pelabuhannya Pasar Ikan sekarang. Setelah perang dunia kesatu selesai, dimana proses pembatikan cap mulai dikenal, produksi batik meningkat dan pedagang-pedagang batik mencari daerah pemasaran baru. Daerah pasaran untuk tekstil dan batik di Jakarta yang terkenal ialah: Tanah Abang, Jatinegara dan Jakarta Kota, yang terbesar ialah Pasar Tanah Abang sejak dari dahulu sampai sekarang. Batik-batik produksi daerah Solo, Yogya, Banyumas, Ponorogo, Tulungagung, Pekalongan, Tasikmalaya, Ciamis dan Cirebon serta lain-lain daerah, bertemu di Pasar Tanah Abang dan dari sini baru dikirim kedaerah-daerah diluar Jawa. Pedagang-pedagang batik yang banyak ialah bangsa Cina dan Arab, bangsa Indonesia sedikit dan kecil.
Oleh karena pusat pemasaran batik sebagian besar di Jakarta khususnya Tanah Abang, dan juga bahan-bahan baku batik diperdagangkan ditempat yang sama, maka timbul pemikiran dari pedagang-pedagang batik itu untuk membuka perusahaan batik di Jakarta dan tempatnya ialah berdekatan dengan Tanah Abang. Pengusaha-pengusaha batik yang muncul sesudah perang dunia kesatu, terdiri dari bangsa cina, dan buruh-buruh batiknya didatangkan dari daerah-daerah pembatikan Pekalongan, Yogya, Solo dan lain-lain. Selain dari buruh batik luar Jakarta itu, maka diambil pula tenaga-tenaga setempat disekitar daerah pembatikan sebagai pembantunya. Berikutnya, melihat perkembangan pembatikan ini membawa lapangan kerja baru, maka penduduk asli daerah tersebut juga membuka perusahaan-perusahaan batik. Motif dan proses batik Jakarta sesuai dengan asal buruhnya didatangkan yaitu: Pekalongan, Yogya, Solo dan Banyumas.
Bahan-bahan baku batik yang dipergunakan ialah hasil tenunan sendiri dan obat-obatnya hasil ramuan sendiri dari bahan-bahan kayu mengkudu, pace, kunyit dan sebagainya. Batik Jakarta sebelum perang terkenal dengan batik kasarnya warnanya sama dengan batik Banyumas. Sebelum perang dunia kesatu bahan-bahan baku cambric sudah dikenal dan pemasaran hasil produksinya di Pasar Tanah Abang dan daerah sekitar Jakarta.
Pembatikan di luar Jawa
Dari Jakarta, yang menjadi tujuan pedagang-pedagang di luar Jawa, maka batik kemudian berkembang di seluruh penjuru kota-kota besar di Indonesia yang ada di luar Jawa, daerah Sumatera Barat misalnya, khususnya daerah Padang, adalah daerah yang jauh dari pusat pembatikan dikota-kota Jawa, tetapi pembatikan bisa berkembang didaerah ini.
Sumatera Barat termasuk daerah konsumen batik sejak zaman sebelum perang dunia kesatu, terutama batik-batik produksi Pekalongan (saaingnya) dan Solo serta Yogya. Di Sumatera Barat yang berkembang terlebih dahulu adalah industri tenun tangan yang terkenal “tenun Silungkang” dan “tenun plekat”. Pembatikan mulai berkembang di Padang setelah pendudukan Jepang, dimana sejak putusnya hubungan antara Sumatera dengan Jawa waktu pendudukan Jepang, maka persediaan-persediaan batik yang ada pada pedagang-pedagang batik sudah habis dan konsumen perlu batik untuk pakaian sehari-hari mereka. Ditambah lagi setelah kemerdekaan Indonesia, dimana hubungan antara kedua pulau bertambah sukar, akibat blokade-blokade Belanda, maka pedagang-pedagang batik yang biasa hubungan dengan pulau Jawa mencari jalan untuk membuat batik sendiri.
Dengan hasil karya sendiri dan penelitian yang seksama, dari batik-batik yang dibuat di Jawa, maka ditirulah pembuatan pola-polanya dan ditrapkan pada kayu sebagai alat cap. Obat-obat batik yang dipakai juga hasil buatan sendiri yaitu dari tumbuh-tumbuhan seperti mengkudu, kunyit, gambir, damar dan sebagainya. Bahan kain putihnya diambilkan dari kain putih bekas dan hasil tenun tangan. Perusahaan batik pertama muncul yaitu daerah Sampan Kabupaten Padang Pariaman tahun 1946 antara lain: Bagindo Idris, Sidi Ali, Sidi Zakaria, Sutan Salim, Sutan Sjamsudin dan di Payakumbuh tahun 1948 Sdr. Waslim (asal Pekalongan) dan Sutan Razab. Setelah daerah Padang serta kota-kota lainnya menjadi daerah pendudukan tahun 1949, banyak pedagang-pedagang batik membuka perusahaan-perusahaan/bengkel batik dengan bahannya didapat dari Singapore melalui pelabuhan Padang dan Pakanbaru. Tetapi pedagang-pedagang batik ini setelah ada hubungan terbuka dengan pulau Jawa, kembali berdagang dan perusahaanny a mati.
Warna dari batik Padang kebanyakan hitam, kuning dan merah ungu serta polanya Banyumasan, Indramayunan, Solo dan Yogya. Sekarang batik produksi Padang lebih maju lagi tetapi tetap masih jauh dari produksi-produksi dipulau Jawa ini. Alat untuk cap sekarang telah dibuat dari tembaga dan produksinya kebanyakan sarung.
Sumber : [Dikutip dari buku 20 Tahun GKBI]
Batik Pekalongan
Bagaimana dengan batik Pekalongan? Menurut Marsam Kardi, mantan Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik Depperindag, batik di pesisir utara Jawa itu dikenal sebagai batik pesisiran. Dari catatan sejarah, ada tiga kriteria batik Pekalongan.
Pertama, batik pribumi. Batik ini dibuat dengan selera gaya pribumi. Motifnya tidak terikat dengan ketentuan raja-raja sehingga lebih bebas. Batik ini mengikuti perkembangan pasar dengan produksi yang cepat laku di pasaran.
Kedua, batik encim. Batik ini diproduksi oleh masyarakat keturunan China dan digolongkan menjadi tiga yang didasari motif atau ragam hias buketan, budaya China dan ragam lukisan.
Ketiga, batik Londo, yang dibuat sebagian besar masyarakat keturunan Belanda. Hiasannya tentu dipengaruhi oleh selera/budaya Belanda.
Tiga golongan batik Pekalongan itu berkembang berdampingan dan masing-masing memiliki pembeli sendiri. Namun, diakui orang bahwa batik pribumi merupakan yang tertua di antara ketiganya, meski tidak ada catatan kapan dan oleh siapa batik itu dibuat. Yang pasti, batik itu sudah ada sebelum pedagang China dan Belanda berniaga ke Pekalongan.
Menurut dia, batik Pekalongan mencapai kejayaannya sekitar tahun 1850, antara lain produksi Eliza Van Zuylen, Oey Soen King, dan sampai menjelang perang dunia II dikenal juga batik produksi Ny Sastromulyono.
Mengenai perkembangan batik Pekalongan sejak abad-19 sampai sekarang, menurut Dudung Alisyahbana, cukup berkembang pesat. Lihat saja, tentang munculnya Batik Jawa Hohokai yang dikatakan sebagai karya batik terindah sepanjang sejarah batik di Jawa.
Batik yang diproduksi di Pekalongan 1942-1945 itu muncul setelah perang dunia II. Dampak perang itu terjadi pendudukan Jepang di Indonesia. Akibatnya, terjadi putus hubungan perdagangan dengan Belanda. Perdagangan mori dan obat pewarna terputus, sehingga persediaan menipis. Kalaupun ada, harganya sangat mahal. Pada masa ini pembatik Pekalongan membuat batik baru, yang lebih rumit dan dibuat dengan sistem padat karya, dengan tujuan memperlambat dan tidak kehilangan pekerja. Hasilnya luar biasa, yang banyak dikenal Batik Djawa Hokokai.
Kemudian pada 1980-1997 di saat batik mengalami kemunduran, lagi-lagi muncul kreasi perajin Pekalongan untuk membuat batik sutera. Pelahan-lahan batik kembali menunjukkan jati dirinya dan menyesuaikan permintaan konsumen.
Pekalongan memang tempat produksi utama batik Belanda. Seperti dicatat Rens Heringa dalam Fabric of Enchantment, Batik from the North Coast of Java (1996), setelah tahun 1860, Pekalongan menjadi sentra produksi batik Indo-Eropa atau dikenal sebagai batik Belanda.
Terutama di Pekalongan-lah ragam hias dan komposisi batik mengalami proses eropanisasi, terutama dalam inspirasi dan pengerjaan. Hal ini karena ada kebutuhan dari pembeli orang-orang Indo-Eropa, laki-laki dan perempuan. Batik yang berasal dari bengkel batik milik pengusaha seperti AJF Jans, Lien Metzelaar, Tina van Zuylen, dan terutama Eliza van Zuylen menjadi keharusan untuk dimiliki sebagai penunjuk keterhubungan dengan komunitas Belanda.
Pengusaha batik berdarah Indo-Eropa itu, menurut Heringa, memberi sumbangan dalam perkembangan batik melalui kebiasaan membubuhkan tanda tangan pada setiap lembar batik mereka untuk menunjukkan tiap lembar dibuat khusus dengan kesempurnaan pengerjaan. Para pengusaha Indo-Eropa itu juga memperkenalkan warna baru selain merah dan biru yang klasik. Melalui teknik pewarnaan yang rumit, mereka menghasilkan gradasi warna yang sempurna dari setiap warna.
Sumbangan lain pengusaha itu adalah pada gaya ragam hias dan komposisi yang menciptakan gaya khas Pekalongan. Gaya pertama dicirikan oleh garis-garis sederhana dan motif geometris yang rapi. Gaya kedua adalah penggunaan motif buket bunga atau lebih dikenal sebagai buketan yang kemudian dipandang sebagai esensi batik Pesisir. Buket berukuran besar ini diletakkan di bagian badan maupun kepala kain.
Para perempuan Indo-Eropa memilih motif bunga yang khas Eropa pada setiap musim untuk mewakili setiap tahap kehidupan mereka. Warna bunga pun menentukan siapa pemakainya. Warna putih untuk pengantin, biru untuk perempuan yang belum menikah, merah menggambarkan cinta sehingga dipakai untuk perempuan yang menikah, sedangkan ungu dianggap mewakili kesederhanaan sehingga diperuntukkan bagi janda.
BATIK Belanda menjadi penanda kelas sosial pada masyarakat kolonial yang dibeda-bedakan berdasarkan ras dan status sosial. Tahun 1754 Gubernur Jenderal Jacob Mossel mengeluarkan aturan berpakaian untuk setiap suku bangsa, termasuk jumlah budak yang boleh dibawa ketika berada di tempat umum. Berpakaian menurut kebiasaan penduduk setempat diizinkan bagi pegawai Eropa dan para istri mereka, tetapi ketika berada di tempat umum di Batavia harus mengenakan pakaian Barat.
Batik yang dikenakan sebagai kain panjang atau sarung dan kebaya atau atasan longgar bergaya tunik menjadi pakaian favorit orang Indo-Eropa karena sesuai dengan iklim tropis. Heringa juga menyebutkan, padanan sarung dan baju panjang katun longgar ini merupakan favorit Gubernur Jenderal Daendels, yang mengenakan pakaian ini untuk acara informal dan juga ke kantor.
Pada tahun 1872 pemerintah kolonial Belanda mengeluarkan aturan yang memaksa setiap orang di Hindia Belanda mengenakan pakaian asal suku bangsanya ketika tampil di muka umum. Batik Belanda dan kebaya semakin surut sebagai pakaian di muka umum pada awal abad ke-20 ketika gaya hidup bergaya Eropa semakin mendominasi. Mereka yang mengenakan kain batik di muka umum adalah kalangan Indo-Eropa dari kelas sosial bawah, bahkan para pengusaha batik Indo-Eropa pun, menurut Heringa, tidak mau mengenakan kain batik dan menganggap membuat batik sebagai bisnis belaka.
Batik-batik koleksi Ny Eiko Adnan, Ny Nian Djoemena, dan Ny Asmoro Damais bukan hanya indah, tetapi juga memberi pemahaman tentang sebuah penggalan sejarah Indonesia. Salah satu kain batik koleksi Ny Djoemena, buatan Pekalongan, menggambarkan motif dongeng Eropa tentang gadis berukuran sangat mini. Pada kain itu juga muncul motif bunga. “Bunga buket dan burung gereja adalah salah satu ciri utama batik Belanda,” tutur Ny Djoemena.
Kain koleksi Ny Eiko Adnan antara lain adalah kain yang menggambarkan pergi haji ke Mekkah dengan naik kapal, berbahan katun, cap kayu, untuk perempuan dan laki-laki. Selain gambar kapal, pada bagian badan juga ada teratai, cumi-cumi, unta, dan bidadari; sedangkan bagian kepala bermotif bunga keladi, angsa, burung, dan kupu-kupu. Kain ini ditandatangani oleh Haji Ambari. Kain yang lain adalah kain Kompeni yang menggambarkan serdadu, kapal laut, kapal terbang, meriam dengan galaran (garis-garis halus) sebagai latar belakang. Koleksi kain Ny Adnan juga ada yang dibuat di Palmerah, Jakarta, tahun 1880, bermotif burung, bunga, kupu-kupu di bagian kepala, sementara di bagian badan menggambarkan burung merak, bunga, dan latar belakang galaran.
Sedangkan koleksi Ny Asmoro Damais antara lain berupa batik buatan Eliza van Zuylen tahun 1925 dengan garis miring berukuran besar, bunga, dan bagian badan dihiasi lambang kemakmuran yang disebut Horn of Abundance.
Meskipun ada yang melihat motif-motif batik Belanda sekadar hiasan tanpa makna, bila dipandang dari sudut penguasa kolonial, motif-motif dari Eropa tersebut menunjukkan “pemaksaan” dari posisi penguasa terhadap yang lebih lemah, termasuk juga pengaruh nilai budaya Barat. Inilah gambaran penggalan sejarah kolonial di Indonesia. (NMP)
Sumber: Harian Kompas, Minggu, 29 Februari 2004
3. Jenis-jenis Batik
A. Batik Pecinan / Cina
Bangsa Cina sudah lama dikenal sebagai Bangsa perantau. Mereka juga dikenal teguh dalam melestarikan adat budaya leluhurnya. Biasanya di negeri perantauan mereka memadukan budaya mereka dengan budaya lokal sebagai bentuk akulturasi budaya. Begitu juga yang terjadi di Indonesia khususnya pada Batik. Keturunan dari para perantau Cina di Indonesia biasanya memproduksi Batik untuk komunitas sendiri atau juga diperdagangkan. Batik produksi mereka yang disebut BATIK PECINAN memiliki ciri khas warnanya cukup variatif dan cerah, dalam selembar kain banyak menampilkan bermacam warna. Motif yang digunakan banyak memasukkan unsur budaya Cina seperti motif burung Hong atau merak, dan Naga. Biasanya pola batik Pecinan lebih rumit dan halus. Pada jaman dahulu Batik Pecinan yang berbentuk sarung dipadukan dengan Kebaya Encim sebagai busana khas para wanita keturunan Cina di Indonesia. Di Pekalongan yang terkenal memproduksi Batik Pecinan salah satunya ialah Tan Tjie Hou.
B. Batik Belanda
Pada zaman penjajahan Belanda tentunya banyak warga Belanda yang tinggal dan menetap di Indonesia. Mereka ternyata tertarik juga dengan budaya lokal. Sama seperti warga keturunan Cina, warga keturunan Belanda banyak juga yang membuat dan memproduksi batik. Batik yang dihasilkan warga keturunan Belanda ini mempunyai ciri khas tersendiri. Motif yang digunakan kebanyakan bunga-bunga yang banyak terdapat di Eropa seperti Tulip dan motif tokoh-tokoh cerita dongeng terkenal di sana. Batik model ini sangat disukai di Eropa. Tokoh yang terkenal membuat BATIK BELANDA di Pekalongan yaitu Van Zuylen dan J.Jans. Karya-karya mereka mendominasi pada abad 20 silam.
C. Batik Rifa’iyah
Batik jenis ini mendapat pengaruh Islam yang kuat. Dalam budaya Islam motif – motif yang berhubungan dengan benda bernyawa tidak boleh digambarkan sama persis sesuai aslinya. Sesuai hal itu corak dalam BATIK RIFA’IYAH terutama yang mengenai motif hewan terlihat kepalanya terpotong. Karena dalam ajaran Islam semua wujud binatang sembelihan yang dihalalkan harus dipotong kepalanya. Biasanya warga keturunan Arab memproduksi batik jenis ini.
D. Batik Pengaruh Kraton
Pembuat batik di Pekalongan sering membuat batik yang motifnya merupakan ciri khas dari Batik Kraton Yogyakarta ataupun Surakarta. Motif gaya kraton yang biasanya di pakai yaitu semen, cuwiri, parang dll. Walaupun bermotif pengaruh kraton tetapi teknik pembuatan dan pewarnaanya dengan gaya Pekalongan. Sehingga lebih unik dan menarik. Perlu diketahui gaya Pekalongan adalah gaya Pesisiran jadi lebih bebas dan banyak mendapat berbagai pengaruh dari luar.
E. Batik Jawa Baru
Di produksi sesudah era batik Jawa Hokokay. Dalam Batik Jawa Baru motif dan warna yang ada pada era batik Jawa Hokokay lebih disederhanakan, tetapi masih berciri khas pagi sore tanpa tumpal. Kebanyakan menggunakan motif rangkaian bunga dan lung – lungan.
F. Batik Jlamprang
Motif – motif Jlamprang atau di Yogyakarta dengan nama Nitik adalah salah satu batik yang cukup popular diproduksi di daerah Krapyak Pekalongan. Batik ini merupakan pengembangan dari motif kain Potola dari India yang berbentuk geometris kadang berbentuk bintang atau mata angin dan menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat. Batik Jlamprang ini diabadikan menjadi salah satu jalan di Pekalongan.
G. Batik Terang Bulan
Suatu desain batik dimana ornamennya hanya di bagian bawah saja baik itu berupa lung – lungan atau berupa ornamen pasung atasnya kosong atau berupa titik – titik . Batik Terang Bulan ini disebut juga Gedong atau Ram – raman.
H. Batik Cap Kombinasi Tulis
Batik kombinasi tulis sebenarnya batik cap di mana proses kedua atau sebelum disoga direntes atau dirining oleh pembatik tulis sehingga batik kelihatan seperti ditulis. Hal ini dilakukan untuk mempercepat produksi batik dan keseragaman.
I. Batik Tiga Negeri Pekalongan
Seperti halnya batik – batik negara lain dimana dalam satu kain terdapat warna merah biru soga yang semua dibuat di Pekalongan terkadang warna biru diganti ungu dan hijau.
J. Sogan Pekalongan
Batik dengan proses dua kali dimana proses pertama latar putih kadang ada coletan, dan untuk proses kedua batik ditanahi penuh atau ornamen plataran berupa titik halus baru setelah itu disoga. Batik Soga terlihat klasik.
K. Tribusana
Merupakan batik gaya baru dimana cara pembuatan proses kedua direntas atau riningan dan kebanyakan motif – motif nya lung – lungan lanjuran. Batik Tribusana ini ada yang tahunan dan polos.
L. Batik Pangan / Petani
Batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah dikala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing –masing dan batik ini dikerjakan secara tidak professional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.
M. Coletan
Dimana dalam suatu kain batik pewarnaan di sebagian tempat menggunakan sistem colet dengan kuas dan untuk pencelupan hanya sekali kecuali warna soga, warna –warna lain menggunakan colet.
N. Batik Kemodelan
Adalah batik – batik klasik baik itu dari gaya Yogya maupun Solo, dibuat dengan komposisi baru dengan pewarnaan Pekalongan dan kelihatan modern. Hal ini sangat popular di era zaman Soekarno untuk membuat batik Yogya dan Solo untuk ditambahi warna.
O. Batik Osdekan
Dalam suatu kain batik akan timbul satu warna akan dibatik lagi terus ditimpa dengan warna lagi baik itu berupa warna tua muda atau warna lain, hal ini membuat warna batik lebih hidup dan seperti ada baying –bayang.
P. Batik Modern
Batik yang dalam prosesnya terutama dalam pewarnaan menggunakan sistem baru yang biasanya dalam pencelupan sekarang menggunakan sistem lain baik tu berupa gradasi, urat kayu maupun rintang broklat. Motif –motif ini adalah motif baru yang berhubungan dengan estetika. Komposisi gaya bebas batik ini popular di era tahun 80 an.
Q. Batik Kontemporer
Suatu batik yang tidak lazim kelihatan batik, tetapi masih menggunakan proses pembuatannya sama seperti membuat batik.
R. Batik Cap
Batik yang pembuatannya menggunakan alat beebentuk cap atau stamp baik itu proses
4. Motif-motif Batik
Motif Batik Pekalongan sangat bebas, dan menarik, meskipun motifnya terkadang sama dengan batik Solo atau Yogya, seringkali dimodifikasi dengan variasi warna yang atraktif. Tak jarang pada sehelai kain batik dijumpai hingga 8 warna yang berani, dan kombinasi yang dinamis. Motif yang paling populer di dan terkenal dari pekalongan adalah motif batik Jlamprang.
Ragam corak dan warna Batik Pekalongan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh orang Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
Motif-motif batik itu antara lain :
1. Batik Truntum
Boleh dibilang motif truntum merupakan simbol dari cinta yang bersemi kembali. Menurut kisahnya, motif ini diciptakan oleh seorang Ratu Keraton Yogyakarta.
Sang Ratu yang selama ini dicintai dan dimanja oleh Raja, merasa dilupakan oleh Raja yang telah mempunyai kekasih baru. Untuk mengisi waktu dan menghilangkan kesedihan, Ratu pun mulai membatik. Secara tidak sadar ratu membuat motif berbentukbintang-bintang di langit yang kelam, yang selama ini menemaninya dalam kesendirian. Ketekunan Ratu dalam membatik menarik perhatian Raja yang kemudian mulai mendekati Ratu untuk melihat pembatikannya. Sejak itu Raja selalu memantau perkembangan pembatikan Sang Ratu, sedikit demi sedikit kasih sayang Raja terhadap Ratu tumbuh kembali. Berkat motif ini cinta raja bersemi kembali atau tum-tum kembali, sehingga motif ini diberi nama Truntum, sebagai lambang cinta Raja yang bersemi kembali
2. Batik Jlamprang
Motif – motif Jlamprang atau di Yogyakarta dengan nama Nitik adalah salah satu batik yang cukup popular diproduksi di daerah Krapyak Pekalongan. Batik ini merupakan pengembangan dari motif kain Potola dari India yang berbentuk geometris kadang berbentuk bintang atau mata angin dan menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat. Batik Jlamprang ini diabadikan menjadi salah satu jalan di Pekalongan.
3. Batik Mega Mendung
Motif mega mendung melambangkan pembawa hujan yang di nanti-nantikan sebagai pembawa kesuburan, dan pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai biru muda hingg biru tua. Warna biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung air hujan, pemberi penghidupan, sedangkan warna biru muda melambangkan semakin cerahnya kehidupan.
Dalam Sejarah diterangkan bahwa Sunan Gunung Jati yang mengembangkan ajaran Islam di daerah Cirebon menikah dengan seorang putri Cina Bernama Ong TIe. Istri beliau ini sangat menaruh perhatian pada bidang seni, khususnya keramik. Motif-motif pada keramik yang dibawa dari negeri cina ini akhirnya mempengaruhi motif-motif batik hingga terjadi perpaduan antara kebudayaan Cirebon-Cina, yang akhirnya sampai ke Pekalongan.
4. Batik Buketan
Buketan merupakan motif batik dengan kaya warna, kaya rasa, memiliki nilai artistik tinggi dan nilai ekonomis yang tinggi pula. Buketan bermula kebebasan membuat corak dari ”seniman-seniman batik” Pekalongan yang umumnya ibu-ibu rumah tangga dengan mengisi waktu luangnya untuk menorahkan ”tinta” malam (lilin batik) ke kain mori sehingga menyesuaikan dengan keinginan pemesan atau meluapkan hegemoni dalam dirinya sehingga tertuang dalam corak, motif serta pewarnaan yang kemudian menjadi ”indah” dan bernuansa baru. Buketan lazim dipakai oleh wanita, meski tidak sedikit kaum pria yang akhirnya memilih buketan sebagai motif pilihannya dengan kombinasi pewarnaan yang sesuai untuk pria, misalnya warna coklat, hitam , biru tua atau hijau.
5. Batik Sogan (Sido Mukti)
Motif Sido-Mukti biasanya dipakai oleh pengantin pria dan wanita pada acara perkawinan, dinamakan juga sebagai Sawitan (sepasang).
Sido berarti terus menerus atau menjadi dan mukti berarti hidup dalam berkecukupan dan kebahagiaan. jadi dapat disimpulkan motif ini melambangka harapan akan masa depan yang baik, penuh kebahagiaan unuk kedua mempelai.
Selain Sido Mukti terdapat pula motif Sido Asih yang maknanya hidup dalam kasih sayang.
Masih ada lagi motif Sido Mulyo yang berarti hidup dalam kemuliaan dan Sido Luhur yang berarti dalam hidup selalu berbudi luhur.
Ada pula motif yang bukan sawitan kembar, tetapi biasanya dipakai pasangan pengantin yaiu motif Ratu Ratih berpasangan dengan Semen Rama, yang melambangkan kesetiaan seorang istri kepada suaminya.
Sebenarnya masih banyak lagi motif yang biasa dipakai pasangan pengantin, semuanya diciptakan dengan melambangkan harapan, pesan, niat dan itikad baik kepada pasangan pengantin
Batik ini dibuat dengan proses dua kali dimana proses pertama latar putih kadang ada coletan, dan untuk proses kedua batik ditanahi penuh atau ornamen plataran berupa titik halus baru setelah itu disoga. Batik Soga terlihat klasik
6. Batik 3 Negeri
Seperti halnya batik – batik negara lain dimana dalam satu kain terdapat warna merah biru soga yang semua dibuat di Pekalongan terkadang warna biru diganti ungu dan hijau.
Batik 3 negeri menampilkan warna-warna cerah namun ”adem” dipandang mata. Wanita-wanita muda kebanyakan memilih warna ini untuk ”kondangan” atau hajatan yang lain. Busana dengan motif 3 negeri juga banyak didapatkan di toko-toko batik di Pekalongan dengan harga termurah sampai termahal.
Motif 3 negeri dibuat dengan teknik tulis, cap atau sablon. Motif ini identik dengan istilah motif pesta.
5. Teknik Pembuatan Batik
Mengunjungi Pekalongan, anda tak hanya bisa membeli dan menikmati karya seni batik yang mengagumkan, tetapi juga berkesempatan untuk mempelajari teknik pembuatannya. Kesempatan yang sangat berharga itu dikemas dalam paket wisata menarik dengan durasi yang cukup singkat dan harga yang terjangkau, pasti akan sangat menyenangkan.
Ragam batik yang bisa dipelajari meliputi batik tulis, batik cap dan batik lukis. Proses pembuatan batik yang umumnya terdiri dari
1. Pembuatan motif,
2. Pewarnaan kain,
3. Proses ngorot malam dan
4. Penjemuran.
Proses pembuatan motif dimulai ketika seluruh bahan, terutama kain mori, telah siap. Pembuatan motif ini dilakukan dengan bahan utama lilin atau malam yang digunakan sebagai zat perintang warna. Bila ingin membuat batik tulis, maka pembuatan motif digunakan dengan alat bantu canting, ada dua macam canting, yaitu canting tulis untuk membuat batik tulis dan canting cap untuk membuat batik cap dengan motif batik yang telah didesain sesuai motif yang diinginkan.
Biasanya, anda bebas memilih motif yang hendak dibuat. Motif-motif unik yang bisa dibuat misalnya motif jlamprang, mega mendung, sogan atau yang lain.
Canting tulis, terbuat dari tembaga pada kepala cantingnya , sedangkan pegangannya menggunakan batang tumbuhan gelagah atau gelonggong.
Canting cap yang tebuat dari kayu, dibuat dengan kayu jati, meranti atau kayu mahoni, yang diukir oleh seniman canting, namun sayangnya canting jenis ini kurang awet, dan relatif jarang digunakan.
Canting cap tembaga, dibuat dari tembaga, dengan teknik tertentu yang cukup rumit, sehingga membentuk pola atau motif batik. Canting jenis ini lebih awet dan masih banyak digunakan di Pekalongan
Proses dilanjutkan dengan mewarnai kain. Caranya, kain yang telah dimotif dicelupkan dalam wadah yang berisi zat warna. Sepertinya proses ini sederhana, namun sebenarnya cukup sulit, apalagi bila menginginkan batik lebih dari dua warna. Banyak pembatik masih menggunakan pewarna alami yang terbuat dari bahan alam tertentu, namun banyak pula yang menggunakan pewarna sintetik.
Usai mewarnai kain hingga merata, proses pembuatan batik dilanjutkan dengan nglorot malam, atau melarutkan lilin yang melekat di kain. Mulanya, disiapkan dulu air mendidih yang dicampur dengan abu soda dan akhirnya kain dicelupkan hingga seluruh lilin larut dalam air. Bila lilin belum juga larut, maka harus dibersihkan dahulu pasca pelorotan.
Tahap selanjutnya adalah pencucian. Bila menggunakan pewarna alami, maka pencuciannya tidak bisa menggunakan deterjen sebab akan merusak warna. Setelah dicuci, kain dijemur dengan cara diangin-anginkan agar warna tak pudar. Setelah dijemur inilah anda bisa melihat perbedaan batik yang diwarnai dengan pewarna alami, biasanya warnanya akan lebih kusam.
Setelah kain batik jadi, maka kain itu dapat langsung dipasarkan atau diproses lanjut menjadi produk lain yang lebih bisa langsung dipakai. Misalnya sarung, daster, sarimbit, kain ”jarik” atau lukisan seni.
Proses membatik 1
Proses membatik 2
Proses membatik 3
Busana Batik 1
Busana Batik 2
Busana Batik 3
Tempat-tempat pembuatan batik di Pekalongan (pranggok) menyediakan instruktur-instruktur profesional sehingga bisa membuat anda mahir meski kursus dalam jangka waktu singkat, intstruktur tersebut dapat besaral dari praktisi batik atau kalangan akademisi dari Politeknik Batik Pusmanu Pekalongan.. Beberapa tempat juga memiliki instruktur yang menguasai bahasa asing, umumnya Bahasa Inggris, sehingga memudahkan anda memahami materi yang diberikan.
Selain belajar membatik, anda juga bisa mengamati aktivitas dan hasil karya pembatik Kampung Batik Kauman Pekalongan yang sejak 70 tahun lampau mengembangkan batik. Anda juga bisa melihat beragam karya batik nusantara yang dipamerkan di Museum Batik Pekalongan di Jalan Jatayu Pekalongan.
6. Museum Batik Pekalongan
Museum Batik Pekalongan
Selama lebih dari 200 Tahun, perkembangan batik telah menunjukkan, bahwa keberlangsungannya sampai masa kini adalah berkat dinamika yang senantiasa terjadi pada berbagai aspeknya, baik aspek teknis, estetis, normatif, ikonografis, maupun aspek fungsional dan ekonomis.
Kain batik dengan segala jenis perkembangan yang terjadi selama bertahun tahun memperlihatkan gejolak naik turun keadaan para pembatik, pencelup warna dan buruh - buruh lain dilingkungan bengkel saudagar batik. Keterkaitan juga bersambung pada para pemasok bahan dasar seperti mori, malam, lebah lilin, gondorukem, bahwa zat warna dan kayu bakar serta pembuat alat cap dan canting. Sesudah itu pada langganan atau pemakai, toko - toko pengecer di daerah, di kota besar dan juga dipusat - pusat pariwisata, banyak didatangi oleh para pelancong dari mancanegara.
Ditengah berbagai gejolak , peristiwa, kemajuan dan kemundurannya, tantangan dan harapannya, batik ternyata tetap eksis, mampu bertahan dengan menyesuaikan dan mengikuti tren mode yang terus berubah. Dibalik itu semua masih ada pembatik yang tetap meneruskan membuat lembaran - lembaran batik tradisional yang masih diperlukan untuk upacara ritual pengantin, upacara tujuh bulanan, kelahiran bayi dan juga kematian sebagai penutup jenazah, contohnya di Surakarta dan jogyakarta. Kesimbangan ini amat penting mengingat segala upacara ritual dalam keluarga adalah sebagian dari kebudayaan kita, seperti juga upacara lain dalam keraton - kerator dipulau jawa yang masih berlanjut dengan teratur biarpun kita sudah menginjak abad ke 21 dan sebagian besar dari rakyat indonesia sudah berbusana modern.
Ditinjau dari sejarah kebudayaan, Prof. Dr. R.M. Soetjipto Wirjosoeparto dalam salah satu karya tulisnya menegaskan bahwa sebelum masuknya kebudayaan india, dinusantara telah dikenal teknik batik, tetapi tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Batik tertua yang diketahui umurnya karena tercatat tanggal masuknya dalam inventaris Victoria and Albert Museum adalah dua potong batik yang dibawa oleh gubernur Jenderal Raffles ketika kembali kenegerinya. Proyek P2WIK yang dibiayai oleh UNDP ( United Nation Development Program ) 20 tahun yang lalu dalam lingkungan perindustrian kecil membawa nafas baru dalam dunia perbatikan dengan diajarkan teknik membatik pada daerah - daerah baru seperti Kalimantan, Sulawesi, Irian dan juga penghidupan kembali pembuatan batik di daerah - daerah lain seperti Sumatera Barat, Jambi, Palembang, Lampung dan Bengkulu yang sejak dahulu menjadi daerah pemasaran batik dari pulau jawa.
Pada tahun - tahun terakhir dirasakan perlunya sebuah ,museum untuk pengumpulan koleksi batik dari Pekalongan dan daerah pesisir pada khususnya dan daerah - daerah lain pada umumnya. Di museum inilah nanti siapa saja dapat mencari data dan keterangan tentang teknik dan pola batik, sejarah perkembangan dan lain sebagainya. Sentra - sentra batik yang terpenting dipulau jawa adalah Jogjakarta, Surakarta, dan sekitarnya, selain itu daerah pesisir juga penting sekali dengan hasil - hasil batik dari Cirebon, Pekalongan, Lasem, Rembang, Tuban, Sidoarjo dan lainnya. Selain dijual pada para konsumen dipulau jawa, produk batik ini juga dikirim ke pulau lain seperti Bali, Maluku, Sulawesi dan juga Sumatera dimana selanjutnya dikirim ke Semenanjung Melayu, Singapura, Pulau Penang, Malaka sampai ke Negeri Siam, Hongkong, makao dan bahkan juga jepang. Selama bertahun tahun dan sampai perang dunia II produk daerah - daerah itu memenuhi keperluan busana macam - macam keluarga dari berbagai keturunan dan lingkungan. Di daerah Minangkabau selendang lokcan dari rembang dan juana menjadi pelengkap busana para Datuk. Sarung dari lasem dan Pekalongan dipakai oleh perempuan Minang dan Palembang disesuaikan dengan baju kurung dan kerudung bordirnya. Perempuan keturunan cina dari seluruh Nusantara memakai sarung dan kain panjang gaya Pesisiran tulis cap dengan kebaya putih renda dan kebaya border aneka warna.
Sekarang hanya sebagian kecil dari sentra - sentra itu yang masih aktif karena perubahan zaman yang membawa perubahan gaya dalam berpakaian dan kemajuan teknologi sablon dan printing yang mulai dikenal awal tahun 70 an. Sebagai warga yang bertanggungjawab, maka seluruh organisasi perbatikan dan lembaga pemerintah yang terkait, perorangan dan pemangku kepentingan lainnya, bertekad untuk membangun sebuah Museum Batik dengan menggunakan pendekatan yang bersifat menyeluruh dalam semua kegiatan. Selain itu juga menyatukan kegiatan kebudayaan yang didukung oleh sains dan teknologi terkini.
Museum batik merupakan realisasi hasrat bangsa indonesi yang berbudaya untuk menyumbangkan sebuah pusat kegiatan budaya dan ekonomi yang senantiasa berusaha untuk mencapai taraf tingkat dunia dan yang akan berfaedah untuk masyarakat. Juga sekaligus memberikan kontribusi yang yang berarti kepada pembangunan manusia yang mempunyai peradaban dan karena itu akan merasa sejahtera. Museum ini akan mempunyai beberapa ruang pamer, ruang penyimpanan dan konservasi, ruang administrasi dan pelayanan, data dan informasi, ruang perpustakaan, ruang pertemuan dan kedai batik serta ruang lainnya yang lazim untuk sebuah museum yang dikelola secara profesional. Koleksi yang telah mulai dikumpulkan sejak beberapa waktu dari para pecinta batik dan beberapa perkumpulan pecinta batik di Indonesia akan dipamerkan secara berkala, disesuaikan dengan tema pameran yang akan diusahakan akan diganti setiap 4 bulan dengan adanya museum batik maka kita dapat memperjuangkan supaya batik yang merupakan karya adiluhung bangsa Indonesia akan diakui oleh ONESCO, Organisasi Pendidikan Ilmu Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa - Bangsa “ Indonesia Heritage” atau Warisan Budaya Indonesia.
( Yayasan Museum Batik Pekalongan )
Alamat : Jl Jatayu No. 3 PEKALONGAN - JAWA TENGAH - INDONESIA
Telephone : ( 0285 ) 43169
7. Pemasaran Batik
Pemasaran batik Pekalongan menggunakan banyak cara antara lain :
1) Pemasaran langsung dari produsen batik ke konsumen, hal ini biasanya dilakukan oleh produsen besar (pabrik) dengan pemesan yang memmiliki order besar juga.
2) Pemasaran model ”sanggan”, hal ini terjadi pada perajin batik tingkat menengah ke bawah. Perajin menengah ke bawah yang umumnya memiliki sedikit modal merasa kurang mampu jika harus menggunakan sistem pembayaran dengan tempo tertentu, oleh karena itu dia menggunakan model sanggan dari produsen besar agar modal selalu berputar untuk produksi selanjutnya.
3) Pemasaran dengan toko, kios atau sanggar, model ini biasanya dilakukan oleh para pengusaha batik bila konsumen ingin membeli batik secara eceran dengan pemilihan motif serta harga yang bervariasi, sehingga pelanggan memiliki kebebasan memilih.
4) Pemasaran dengan Pasar Grosir, model ini yang paling tren, dengan harga relatif bersaing, pengelola pasar grosir batik memberikan ruang bagi perajin menengah ke bawah untuk dapat memasarkan langsung produksinya kepada konsumen, baik konseumen lokal (Pekalongan dan sekitarnya) atau daerah lain bahkan manca negara. Pasar Grosir Batik yang terkenal adalah Pasar Grosir Batik Setono Pekalongan, Pasar Grosir MM, Pasar Grosir batik Degayu, serta Pasar Grosir Wiradesa..
8. Perlindungan Hukum Batik
Pemerintah Kota Pekalongan berupaya melakukan proteksi batik dengan mendata berbagai corak batik khas Pekalongan lalu mendaftarkannya ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual di Tangerang. Kini, puluhan corak batik asal Pekalongan telah “diamankan” melalui perlindungan Hak Cipta.
Tentu saja, pendaftaran itu tidak serta-merta menghapus hak para pendaftar di Malaysia. Masalahnya, mereka sudah lebih awal mendaftarkan “kreasi” batiknya, yang kini mulai dikenal luas di mancanegara sebagai batik malaysia. Tampaknya, mereka juga dapat membuktikan bahwa corak batik karya mereka memiliki orisinalitas tertentu yang beda dengan batik pekalongan.
Dalam Hak Cipta, kreasi independen dua seniman yang mirip memang bisa sama-sama mendapat perlindungan, selama dapat dibuktikan bahwa kreasi itu tidak dihasilkan dari niat buruk mencontek. Apalagi kalau “contekan” itu berasal dari karya seni tradisional yang memang masih sulit dilindungi secara menyeluruh oleh sistem Hak Kekayaan Intelektual yang kini umum berlaku, yang umumnya diturunkan dari Perjanjian Internasional TRIPS 1994 (Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights 1994).
Milik bersama
Mengapa bisa begitu? Argumen hukum yang paling mudah disodorkan adalah, karena kebanyakan karya tradisional sudah jadi milik umum. Agar dapat dilindungi, harus jelas lebih dulu siapa penciptanya. Padahal sulit menemukan individu pencipta karya seni tradisional. Kalaupun bisa, sering kali penciptanya sudah meninggal lebih dari 50 tahun lalu. Padahal, perlindungan Hak Cipta rata-rata hanya berlaku sepanjang hidup pencipta ditambah 50 tahun. Lebih dari jangka waktu itu, karya itu harus dianggap sudah menjadi milik umum.
Kalaupun hukum Hak Cipta nasional sekarang telah melakukan terobosan dengan memungkinkan pemerintah mengambil alih pengelolaan hak untuk kepentingan pencipta yang tidak diketahui identitasnya, jangka waktu perlindungannya juga rawan perdebatan.
Alhasil, batik pekalongan, angklung sunda, “Rasa Sayange”, dan reog ponorogo, jika tampil murni sebagai karya tradisional tanpa “sentuhan baru” dari individu yang masih hidup, juga adalah kekayaan tradisional yang sudah jadi milik bersama. Inilah yang membuat perlindungan Hak Cipta yang kini berlaku bisa saja bicara, tetapi tidak banyak.
Hak moral
Hak Cipta juga meliputi Hak Moral. Hak Moral tercantum dalam Konvensi Bern dengan Malaysia dan Indonesia terikat di dalamnya. Hak Moral bukan hak ekonomi, tetapi ada untuk melindungi integritas ciptaan serta hak pencipta untuk tetap dicantumkan namanya, sekalipun ia sudah tidak lagi memiliki hak untuk menerima keuntungan ekonomi dari ciptaannya.
Ahli perlindungan Hak Kekayaan Intelektual dan Hak Kebudayaan berdarah Aborigin Australia, Terri Janke menyatakan, Hak Moral sesungguhnya juga bisa dipakai, tidak hanya untuk melindungi integritas seorang pencipta dengan karyanya, tetapi juga integritas puluhan kelompok masyarakat pemangku tradisi Aborigin Australia dengan kekayaan tradisional mereka (Terri Janke dalam Sam Garkawe et.al, 2001).
Jadi minimal, jika ada reproduksi atau pemakaian baru dari karya-karya tradisi mereka, izin harus tetap dimintakan dan nama kelompoknya juga harus tetap disertakan. Karena karakter Hak Cipta merupakan hak individu, yang terjadi kemudian biasanya, seorang seniman Aborigin yang telah memiliki otoritas dari kaumnya, membuat karya berdasarkan tradisi mereka. Lalu, ketika karya itu diumumkan, ia mencantumkan namanya sekaligus nama daerah atau kelompok masyarakat Aborigin yang memberinya otoritas, sebagai satu kesatuan pemilik.
Hak atas Indikasi Asal
Selain itu, ada juga potensi perlindungan lain yang ditawarkan hukum, yakni perlindungan terhadap tanda, nama atau indikasi asal suatu barang, yang disebut perlindungan Indikasi Asal. Perlindungan ini terdapat dalam Perjanjian Paris untuk Perlindungan Hak Kekayaan Industrial 1883 (The Paris Convention for Protection of Industrial Property of 1883). Perjanjian internasional tersebut melindungi hak-hak kekayaan intelektual selain Hak Cipta. Sama dengan Konvensi Bern, perjanjian itu juga mengikat Malaysia dan Indonesia. Perjanjian Paris melarang setiap barang beredar dengan menggunakan Indikasi Asal yang salah atau menyesatkan.
Dalam hukum nasional Indonesia, Indikasi Asal sebetulnya juga telah diatur. Sayangnya, pengaturannya hanya merupakan bagian kecil dari UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek. Itu membuat penafsiran umum yang sempit di kalangan pakar hukum nasional, jika ada pembicaraan soal Indikasi Asal, pasti yang dibicarakan “hanyalah” sejenis merek dagang seperti Nike, Channel atau Prada.
Umumnya, lagu, tari-tarian, atau karya-karya artistik lain, memang bukan objek langsung dari Hak Merek, tetapi Hak Cipta. Jadi, belum apa-apa, sudah timbul persepsi bahwa penghubungan perlindungan Indikasi Asal dengan karya-karya tradisional yang berwujud karya-karya seni itu sudah “salah” dari awal.
Padahal, perlindungan Indikasi Asal tidak sesempit itu. Jika Indikasi Asal diartikan sebagai bagian dari Indikasi Geografis dalam arti luas, hanya saja belum didaftar, sejarah dan akar budaya setempat, termasuk tradisi pembuatannya, justru adalah salah satu syarat utama perlindungan, di samping faktor alamiah lainnya.
Perlindungan ini juga tidak mensyaratkan orisinalitas sekualitas Hak Cipta atau tingkat invensi setinggi paten. Yang “hanya” perlu dibuktikan adalah, suatu nama yang disandang oleh barang atau karya material terkait punya karakter yang unik, yang berasal dari pengaruh faktor alam dan sejarah budaya setempat. Jadi, perlindungan atas Indikasi Geografis, termasuk Indikasi Asal, betul-betul menjunjung karakter lokal.
Singkatnya, perlindungan Indikasi Geografis dan Indikasi Asal, sesuai namanya, memang hendak melindungi dan menghormati “tempat asal” karya yang sebenarnya.
Menariknya, kepemilikan Indikasi Asal yang kini umum ditemukan dan diakui banyak negara, justru adalah kepemilikan kolektif dan bukan individual. Selain itu, sekali dilindungi, waktu perlindungannya akan berlangsung terus-menerus, selama kualitasnya terjaga. Yang perlu dilakukan hanyalah memastikan bahwa karya terkait sudah bisa disebut barang. Artinya, sudah ada dalam bentuk material, misalnya kaset.
Hak Kebudayaan
Kekayaan tradisional juga merupakan Hak Kebudayaan. Menurut Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya yang telah diratifikasi Indonesia, Hak Kebudayaan adalah Hak Asasi. Hak Kekayaan Intelektual bisa dikatakan sebagai bagian dari Hak Kebudayaan karena kesamaan objek. Apalagi, jika objek itu juga sudah jelas terkait dengan Hak Atas Identitas, yakni sebagai salah satu faktor penentu identitas kultural. Menariknya, penegakan Hak Kebudayaan sebagai hak kolektif menuntut peran aktif pemerintah.
Pemerintah wajib mengambil langkah konkret, tanpa menunda, melindungi, mengisi, dan menegakkan Hak Kebudayaan itu. Jika tidak, identitas suatu kelompok budaya, yang merupakan sumber kekuatan mental kolektif, akan runtuh juga. Dalam konteks Hak Kebudayaan, Indonesia sebetulnya sudah meratifikasi kovenan tersebut, sedangkan Malaysia belum.
Singkatnya, Hak Moral, Hak Indikasi Awal, dan Hak Kebudayaan dapat dipakai untuk tetap mempertahankan kekayaan budaya Indonesia. Untuk menghormatinya, pemerintah Indonesia harus lebih tegas dan seluruh masyarakat Indonesia pun harus lebih banyak belajar.
9. Limbah Batik
Dibalik semua keindahan Batik Pekalongan yang penuh variasi warna, tersimpan satu masalah yang cukup membahayakan bagi lingkungan, yaitu limbah. Karena hampir semua produsen batik di Pekalongan masih memakai cara tradisional dalam pembuatan batik, maka rata-rata mereka jarang sekali ada yang memperhatikan limbah buangan sisa pencelupan dan ddapat mencemari lingkungan, karena kebanyakan hanya dibuang ke saluran air yang akhirnya bermuara di sungai. Lihatlah saluran air yang berwarna merah ini.
Limbah Batik
Perlu dipikirkan bagaimana cara menangani limbah yang ekonomis dan praktis sehingga tidak menjadikan masalah unuk sosialisasinya. Adalah tugas kita bersama pemerintah untuk ikut memperhatikan kondisi lingkungan